dua belas

4.2K 561 69
                                    

happy reading🌻
.
.
.
.
.
.
.
.
.



"Anjing. Ngapa gue ngingetin itu mulu si." Teriak Felix. Jadi Felix lagi disalah satu gang permukiman gitu. Tapi sepi banget gelap pula. Dia lagi nyender dikap mobil mahalnya.

Tak..,

Felix nendang kaleng minuman dia yang udah abis.

Bugh,,

Bughh,,

Felix kaya denger orang dipukulin. Terus dia ngebuka pintu mobil ngambil tongkat base ballnya.

"Sinting, main kroyokan." Umpat Felix iya mendekat.

Bugh,,

Bughh,,

Bughh,,

Felix memukul pelaku pengkroyokan tadi. Semuanya pingsan.

"Lah? Changbin?!" Teriak Felix dia mendekat melempar tongkat baseballnya.

"Bin,, bin??" Panggil Felix sambil nepokin pipi Changbin. Bau alkohol menyeruak dipenciuman Felix. "Pantes dikroyok, korbannya sakaw. Eh bukan, sengklek. Hangover goblok. Eh sama aja anjir." Monolog Felix.

"Ini gak sadar kan ya..?" Monolog Felix lagi. Terus dia membopoh Changbin ke mobilnya. Dengan susah payah akhirnya masuk juga tuh manusia cebol ke mobilnya. Dia balik lagi buat ngambil tongkat baseballnya. Naro di bagasi belakang.



*musuh*







Jadi sekarang tuh Felix sama Changbin udah ada di kamar Felix. Kenapa gak mulangin Changbinnya aja? Felix gak tau rumahnya dimana, dan dia gak punya kontak temennya Changbin. Kenapa gak nanya Jisung terus suruh nanya Minho. Jujur aja lah, Hp Felix tuh lobet.

"Gua tidur dimana bangsat.." gumam Felix. Sekarang jam udah nunjukin pukul 1 malam. Dan Felix lebih milih tidur di sofa. Untung sofa empuk, alus. Untung sofanya panjang. Jadi ya nyaman-nyaman aja toh.










*musuh*






"eng.." leguhan keluar lagi mulut Changbin, ia merasakan pening luar biasa. Matanya masih membuka tutup menetralkan nya. Saat sudah sadar ia teringat sesuatu.

"Terakhir kali gua bukanya ada di gang. Lah ini gua dimana?" Gumam Changbin.

"Dah bangun lo?" Tanya Felix. Changbin bangkit, dan menatap Felix yang baru keluar dari kamar mandi, dan melihat Felix menggunakan baju putih tipis kebesaran, dan celana jeans selutut. Jangan lupakan rambut basah dan handuk yang ia sangkutkan dilehernya yang ia gunakan untuk mengeringkan rambutnya.

Changbin meneguk ludah kasarnya. Ia menetralkan fikiran dan jantungnya, sesaat ia juga merasakan pening.

"Kok gue ada disini?" Tanya Changbin.

"Semalem gua liat lu di gang. Pingsan gitu." Jawab Felix.

"Kok gak ngehubungin temen gua aja." Ucap Changbin.

"Gak ada kontak."

"Kan bisa make hp gua."

"Gak sempet."

mUsuH:/ChanglixTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang