Just Married - Republish Drama 6. Sempitnya Dunia

4.2K 386 14
                                    

Raefal menatap kosong layar komputernya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Raefal menatap kosong layar komputernya. Jam pulang kantor masih satu jam lagi. Setelah itu, ia harus memenuhi janjinya untuk menemui keluarga dari wanita yang dijodohkan dengannya dalam acara makan malam bersama.

"Lesu amat sih," sebuah suara membuyarkan lamunannya. "Pintumu kebuka dan kamu kelihatan lesu banget. Nggak biasanya kamu diam begini, ya walaupun kamu nggak banyak bicara juga, sih,"

"Zahra," sapa Raefal.

Zahra meringis memamerkan gigi putih dengan kawat berkaret biru. Ia adalah karyawan back office tempatnya bekerja. Selain itu, Zahra juga merupakan mantan Raefal semasa SMA. Dunia begitu sempit hingga mempertemukan mereka kembali dalam satu kantor. "Berantem sama pacarmu lagi? Udah dong, kalian kan udah bukan anak kecil lagi. Masa berantem terus," Zahra heran.

Raefal menghela nafas. "Lebih pelik dari yang kamu pikir, Zahra," balasnya.

Zahra mengerutkan dahinya. Bisa dibilang, walaupun pernah menjalin kasih selama beberapa waktu dan kini berstatus mantan, mereka cukup dewasa untuk tetap saling berteman. Mereka adalah teman curhat terbaik satu sama lain.

"Aku disuruh Mama nikah,"

"Bagus dong? Dea gimana? Mau?"

Raefal melengus. "Bukan sama Dea. Sama yang lain,"

Zahra terbelalak. "Hah? Gimana maksudnya?" Zahra tidak mengerti.

"Mama nggak ngasih restu buat aku sama Dea. Papa juga sama. Dea malah belum mau nikah. Masih mau main-main," Raefal melepas kacamata lalu memijat pelipisnya pelan. "Pusing aku. Nanti malem Mama nyuruh aku ketemu sama wanita pilihan Mama," Raefal bercerita.

Zahra mencoba mencerna perkataan Raefal. Ia lalu duduk di kursi yang berada di hadapan meja Raefal. "Gimana ya, Fal. Aku juga nggak bisa banyak komentar soal Dea. Kalo dibilang masih kecil, ah ya nggak juga. Dea 'kan sudah dua puluh tujuh juga, sudah dewasa. Mungkin dia memang masih suka main aja kali ya," Zahra menanggapi.

Raefal mengangguk setuju, "Itu masalahnya. Aku nggak tahu harus bujuk dia gimana lagi biar mau nikah. Dia juga susah kunasehatin. Berkali kali kubilang, dikurangin clubbingnya. Gimana Mama mau setuju kalo dia masih kayak gini. Tapi ya tetep aja hampir tiap minggu minta uang buat open-table," Raefal menggerutu.

"Fal, kamu sebenernya keberatan nggak sih kalau Dea minta-minta uang ke kamu begitu? Bukan gimana, tapi aku risih aja gitu tahu dia minta uang ke kamu buat hal kayak gitu. Istri aja bukan," ucap Zahra pelan. Ia tidak enak hati jika sampai Raefal marah mendengar pertanyaannya.

Raefal ragu untuk menggeleng. "Nggak juga sih," ragunya, "aku sayang sama dia jadi ya, aku nggak masalah. Lagian, aku yakin aku bisa ngerubah dia. Sama deh kayak kamu bisa ngerubah Rasta yang tadinya berandalan jadi pria baik yang siap nikahin kamu bulan depan,"

Zahra hanya bisa membatin," kamu nggak bisa samain Rasta sama Dea, Raefal.."

Zahra memilih untuk tidak membantah. Ia tidak ingin mencampuri hidup Raefal. Salah satu hal yang membuat hubungan mereka berakhir adalah kebiasaan Zahra untuk ikut campur dalam semua masalah pribadi Raefal. Walaupun mereka menjalin kekasih pada saat itu, tetap bagi Raefal dunia mereka berdua terpisah dan ia tidak suka jika saling mencampuri satu sama lain.

JUST MARRIED (SUDAH TERBIT) - GOOGLEPLAYBOOKSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang