Aku bosan dengan pertanyaan "Kapan nikah? Kapan kasih Ibu cucu?" Aku benar-benar bosan. Terlalu sering dikecewakan oleh laki-laki membuatku enggan menikah. Mencari pacar saja malas. Tapi Ibu, memaksaku menikah. Menikah sama siapa Ibuku sayang?
Raef...
!!Ups, sebelum lanjut baca, yuk cek Promo Tahun Baru untuk Just Married!!
Ready Ebook - GooglePlay Books Penerbit : Keiko Publisher Price : Rp 41,250,- !!! Yes lagi diskon Tahun Baru nih! Yuk segera dibeli sebelum promonya habis! Blurp : Bagaimana jadinya jika seorang Bella, gadis yang tidak percaya akan cinta akibat diselingkuhi oleh kekasih yang telah bersamanya selama 9 tahun terakhir, dipaksa menikah dengan Raefal, seorang pria mapan yang sangat sayang pada pacarnya?
Ini bukan kisah benci jadi cinta. Tidak. Mereka tidak saling membenci. Mereka hidup dalam dunianya sendiri-sendiri, saling mendukung satu sama lain. Hingga cinta datang di waktu yang tidak tepat. Bertepuk sebelah tangan. Klasik. Tapi bukan itu intinya, melainkan ketegaran seorang Bella menjalani badai rumah tangganya serta perjuangan Raefal, suaminya dalam mempertahankan Bella untuk tetap ada disisinya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Drama 24. Dua Garis
"Gimana keadaan Bella?" Tanya Mama setelah Ia menyaksikan bagaimana menantunya, berteriak histeris, meraung pagi tadi. Mama dan Papa bukan tidak peduli, mereka sengaja diam membiarkan Raefal membujuk Bella karena bagi mereka, ini adalah saat yang tepat untuk Raefal memperbaiki semua kerusakan dalam hubungan mereka.
Belum sempat ia menjawab pertanyaan Mama, ponsel Raefal berdering nyaring. Ini adalah panggilan kesekian kalinya yang masuk. Setidaknya sejak satu jam lalu ponselnya berbunyi dan ia membiarkannya.
"Siapa sih?" Mama mulai curiga karena jarang sekali Raefal membiarkan ponselnya berbunyi terus seperti ini.
Raefal enggan menjawab. Ia meraih ponselnya lalu pergi ke teras. Tingkahnya itu semakin membuat Mama curiga. Diam-diam Mama mendengarkan pembicaraan Raefal.
"Dea," ucap Raefal lirih.
"Sayang! Kamu kacau banget sih malah ninggalin aku sendirian di hotel! Mana kamu check out hotel nggak bilang sama aku! Ditelponin juga susah banget!" omelnya seketika. "Aku udah nunggu di bandara satu jam, ya! Kamu jemput aku sekarang!"
