Just Married - Republish Drama 20. Hancur

4.3K 431 80
                                    

Bella tidak tahu harus berkata apa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bella tidak tahu harus berkata apa. Ia hanya bisa membisu, memandang ke langit gelap tanpa bintang. Langit seolah ikut merasakan kegelapan yang sama seperti yang kini menyelimuti hatinya. Sebuah kotak yang dibalut kertas warna begitu cantik dengan sebuah pita mungil pemanis di tutupnya, tergeletak di atas ranjang. Tidak jauh dari tepi ranjang, kopernya berdiri tegak. Aku..ingin pulang.

Bella menarik nafas dalam. Jam menunjukkan pukul dua dini hari dan Raefal tidak ada di kamar. Ia rasa, Raefal masih menemani Dea yang sakit. Bella tidak ingin memikirkan apapun yang buruk tentang Raefal. Tapi, pria dan wanita bersamaan dalam satu kamar...

"Argh!" Teriak Bella keras. Ia tidak tahu dan tidak mengerti lagi. Ia hanya ingin pulang dan memeluk ibunya, menangis sepuasnya dalam dekapan Ibu.

Bella meraih ponselnya. Ia menekan beberapa kali layar ponsel dan nama "Mbak Wulan" yang terpanggil. Sebenarnya Bella sadar sangat tidak sopan menelpon seseorang sepagi ini. Tapi, Bella benar-benar tidak tahan. Ia tidak begitu berharap Mbak Wulan bersedia mengangkat panggilannya.

"Mbak Bella? Mbak baik-baik aja, 'kan?" tangis Bella pecah mendengar Mbak Wulan mengkhawatirkannya tanpa harus ia bercerita. Dia paham dengan sendirinya.

"Aku nggak tahu harus bagaimana, Mbak.." Bella mengadu sambil terisak. "Aku mau pulang ke Jogja!"

Terdengar dari seberang Mbak Wulan berbicara dengan suaminya dalam bahasa Inggris. "We should pick her up and bring her to our house. It isn't good to let her alone in there. You can accompany her, calm her down, and listen her problems," samar itulah yang suami Mbak Wulan katakan.

"Aku jemput saja, Mbak. Tunggu, ya?" begitu yang Mbak Wulan katakan sebelum menutup telpon. Bella menangis tersedu sendirian di dalam kamar. Ini, terasa begitu menyakitkan, terlebih empat jam lalu ia sempat 'mengintip' story Dea melalui fake account miliknya dan menyaksikan bagaimana mereka berdua mengadakan candle light dinner super romantis di sebuah restaurant yang entah dimana Bella sendiri tidak ingin tahu. Mungkin mereka sedang merayakan ulang tahun Raefal bersama.

Bella mengenakan jaketnya. Tidak lupa ia melilitkan syal ke leher. Ia menarik kopernya keluar kamar menuju lobby.

"Mbak," Bella memanggil Resepsionis yang tetap cantik dan rapi di jam yang begitu larut ini. Hotel berkelas seperti ini, pastinya tamu datang bisa kapanpun, kan? "Ini kunci kamarku. Suamiku belum checkout tapi dia masih hangout sama temen-temennya," Bella terus saja berbohong pada orang-orang disekitarnya. "Nanti kalau dia nyariin kunci, kasih aja," katanya.

Resepsionis itu menerimanya dengan sopan. Beberapa lama kemudian, Mbak Wulan datang bersama suaminya. Untuk pertama kalinya Bella melihat suami Mbak Wulan. Dia tampak berwibawa, dewasa, dan begitu menyayangi Mbak Wulan.

"Aku mau pulang besok pagi, tiket jam tujuh," ucap Bella sambil menahan tangis.

Mbak Wulan menatap Bella bingung. "Tapi ini baru tiga hari, masih ada agenda yang belum kita jalani, Mbak." Terangnya.

JUST MARRIED (SUDAH TERBIT) - GOOGLEPLAYBOOKSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang