Part 14 Space

1.1K 107 0
                                    

Mereka sudah duduk di salah satu bangku taman yang berada di pinggaran kota Seoul. Yoongi datang dengan membawakan segelas Latte kesukaan Jennie. Suasana yang cukup sejuk sesekali membuat Jennie mengeratkan jaket yang diberikan Yoongi untuknya.

Entah kenapa pria ini sangat mengerti bagaimana membuat Jennie tenang, seperti saat ini. Dengan membawanya ke taman yang memiliki pemandangan indah, suasana sejuk dan tidak terlalu ramai membuat Jennie berhenti dari tangis sesenggukannya tadi.

Ditatapnya lekat gadis disebelahnya, Yoongi mengamati setiap lekuk wajah gadis itu. Amat sempurna bagi pria normal sepertinya. Jennie yang menyadari hal itu menyudahi kegiatan yang dilakukan Yoongi dengan melambai-lambaikan telapak tangannua didepan wajah Yoongi.

"Sunbae...apa yang kau lihat?"

"Ah tidak aku hanya sedikit berpikir." Yoongi yang menyadari dirinya tertangkap basah mengamati wajah Jennie dengan cepat mencari alasan.

"Berpikir tentang apa?" dengan polosnya Jennie bertanya seperti itu pada Yoongi.

"Berpikir tentangmu."  Yoongi mengucapkan dengan santai sambil memandang lurus kedepan dan sesekali mencuri pandang pada Jennie.

"Tentangku?" Jennie menautkan kedua alisnya, bingung.

"Iya, aku berpikir tenangmu, bagaimana kau bisa sekuat ini melihat kekasihmu...maaf, mantan kekasihmu menikah dengan sahabatmu sendiri meskipun kau tadi menangis sesenggukan membuatku khawatir dan ketakutan. Kau masih bisa bertahan. Maksudku kau tidak seperti wanita lain yang mungkin akan merusak acara pernikahan itu atau kau lebih memilih mengakhiri hidupmu dengan menyayat nadimu misalnya." jelas Yoongi panjang lebar dengan wajah serius membuat Jennie sedikit terkekeh mendengarnya.

"Sunbae, aku tidak akan melakukan hal bodoh yang membuatku malu dan menjatuhkan harga diriku." Jennie hanya menatap lurus dan mengulas senyum tipis.

Yoongi hanya melihat Jennie dengan menggaruk tengkuknya yang tidak gatal, dia merasa malu mendengar jawaban Jennie yang begitu dewasa. Diwaktu yang sama pula Yoongi begitu mengagumi kedewasaan yang Jennie miliki.

Mereka terdiam sejenak, suasana menjadi sangat hening. Hanya ada suara dari dedaunan pohon yang diterpa angin. Tiba-tiba Jennie teringat akan Taehyung. Sudah hampir satu minggu lamanya dia tidak mendapat kabar apapun dari temannya itu maupun kakaknya, Seokjin.

Sebenarnya Jennie sudah hampir menyerah mencari keberadaan sahabatnya itu, sudah segala macam cara dia lakukan, tapi tak juga berhasil. Namun jika mengingat bagaimana dia ada untuk Jennie kapanpun Jennie membutuhkannya.

Dia berjanji pada dirinya sendiri harus menemukan Taehyung bagaimanapun caranya.

"Sunbae..."

"Hm?"

"Bolehkah aku meminta bantuanmu ?" Yoongi menggernyitkan dahinya.

"Tentu saja, bantuan apa?"

Jennie menceritakan tentang Taehyung dan dirinya. Yoongi mendengarkan setiap cerita dengan seksama dan terkadang mengangguk-anggukkan kepala mengartikan bahwa dia memahami apa yang Jennie ceritakan.

"Lalu aku bisa membantumu seperti apa?"

"Entahlah aku juga tidak tahu lagi."

Tampak jelas wajah frustasi Jennie. Dirinya merasa bukanlah sahabat yang baik untuk Taehyung. Terbukti dari dia sekarang tidak mengetahui keberadaan sahabatnya itu.

"Apa kau sudah menghubungi semua kerabat Taehyung?"

"Yang aku tahu dia di Seoul hanya bersama kakaknya, Seokjin. Aku sudah beberapa kali menghubungi ponselnya tapi sepertinya Kak Jin sudah mengganti nomornya."

[✅] Lost and Love | yoonie x taennieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang