Kini mereka berdua sudah berada di depan rumah Jimin dengan Jennie yang amat gusar, sedari tadi dia mondar-mandir didepan pintu rumah itu, karena sejak setengah jam tadi tidak ada yang menjawab panggilannya.
"Jen tenanglah, mungkin Jimin masih tidur."
"Ini sudah pukul sepuluh pagi sunbae, lagi pula ini juga hari senin, dia pasti juga akan berangkat kuliah."
Yoongi hanya menghela napas melihat begitu keras kepalanya yeoja ini. Tak lama setelah itu tampak seseorang yang berjalan terburu-buru dengan ransel di punggungnya tampak mencari-cari sesuatu. Sampai pada mata mereka bertemu.
"Jimin!" teriak Jennie, membuat si empunya nama menoleh kearahnya.
"Jennie...Yoongi sunbae? Ada apa kalian disini?"
"Seharusnya aku yang bertanya dari mana kau?" tanya Jennie dengan nada sedikit tidak sabar.
"Aku akan berangkat kuliah tapi berangku ada yang tertinggal jadi aku akan mengambilnya."
"Bukankah kuliahmu siang?" Jennie mengernyitkan dahinya.
"Tidak, dosenku menggantinya. Dan kau belum menjawab pertanyaanku."
"Ini soal Taehyung. Kau belum menceritakannya sejak kita bertemu saat mendapati Jungkook kecelakaan."
"T-tapi Jen aku tidak bisa menjelaskannya sekarang, aku harus kuliah."
"Jim, kumohon." pertahanan yang Jennie bangun selama ini akhirnya runtuh dan dia menunduk, air matanya mulai turun. Yoongi yang sedari tadi hanya melihat percakapan mereka, segera memegangi pundak Jennie agar yeoja itu tidak jatuh.
Yoongi ikut memohon pada Jimin agar dia mau sedikit meluangkan waktunya dan menceritakan semuanya pada Jennie.
"Kemarin dia bermimpi buruk tentang Taehyung, jadi bisakah kau membantunya..."
Jimin sedikit terkejut mendengar permohonan seseorang yang dulu adalah seniornya ini. Dulu dia adalah seorang namja yang anti dengan yeoja, dia selalu bersikap dingin tanpa memperdulikan perasaan yeoja yang begitu memujanya. Dan sekarang dia memohon, bahkan pada juniornya untuk seorang yeoja. Akhirnya Jimin pun mengiyakan permohonan mereka bedua, kemudian mengajaknya ke sebuah kedai pinggir jalan.
"Ceritakan Jim..." Jennie berusaha menyeka air matanya. Berharap apa yang disampaikan Jimin tentang Taehyung bukanlah sesuatu yang buruk.
"Biarkan aku bercerita, dan jangan sesekali memotong pembicaraanku. Dan aku harap kau siap menerima semua yang kusampaikan."
Jennie memejamkan mata meyakinkan dirinya sendiri dan menangguk.
"Sebenarnya Taehyung selama ini berada di Amerika. Dia berobat ke sana selama ini. Kak Jin ingin sekali memberitahukannya padamu agar kau juga bisa menemaninya kesana. Tapi saat Taehyung sempat sadar, dia melarang Kak Jin untuk memberitahukannya padamu, dia tidak mau khawatir dan merepotkan siapapun, Taehyung juga meminta Kak Jin untuk sesekali pergi kemari mengawasi dan menjagamu, sebagai penggantinya dan mengatakan kebohongan bahwa Taehyung membencimu dengan alasan kau tidak selalu berada disampingnya saat dia membutuhkanmu-"
Jennie tidak bisa lagi membendung air matanya. Dia hanya bisa menutup mulutnya agar suara isakan tidak terdengar oleh seluruh pengunjung cafe. Jennie berusaha terus mendengarkan semua penjelasannya.
"Tapi dia tidak mau mengambil resiko dengan meninggalkan Taehyung sendirian dan mengatakan kebohongan itu padamu. Akhirnya Kak Jin memutuskan untuk memintaku membantunya mengawasimu dan menjagamu dari kejauhan, agar kau tidak curiga padaku. Maka dari itu kadang aku mengikutimu-"
KAMU SEDANG MEMBACA
[✅] Lost and Love | yoonie x taennie
FanficMerelakan ternyata tidak semudah yang orang katakan. Jika harus rela melepaskan dua orang yang amat berharga di hidupnya, itu adalah hal terberat untuk Jennie. Tapi kemudian seseorang datang membantunya untuk bangkit dan melengkapi hidupnya. (180903...