Keesokan harinya, Jennie sudah berada di apartemennya sendiri. Dia sudah pulang dari rumah Lisa sekitar pukul 05.00 KST. Selama perjalanan menuju apartemen hingga dia sudah berada dalam kamarnya pikirannya masih melekat pada cincin Lisa yang beruliskan 'Jeon Jungkook' di lingkar bagian dalam.
Jennie ijin untuk tidak masuk kuliah hari ini, dia terus berpikir apakah itu benar Jungkook nya atau Jungkook Jungkook yang lain.
"Aarggh.. " Jennie menghempaskan tubuh ke kasur king size miliknya. Jam menunjukkan pukul 10.00 KST. Perlahan dia memejamkan matanya.
Drttt drttt~
Ponselnya bergetar, dengan cepat Jennie mengambilnya dari atas nakas. Di layar itu menunjukkan sebuah nama 'KOOKIE' dengan cepat dia langsung mengangkatnya.
"Ne?"
"Maafkan aku chagiya, akhir-akhir ini aku sangat sibuk sampai baru bisa memberimu kabar sekarang, ada banyak kendala di kantor, mianhae."
"Kook bisakah hari ini kitaa bertemu?" tanya Jennie langsung pada inti, wanita ini benar-benar penasaran perihal cincin itu, dia ingin segera bertanya pada Jungkook memastikan bahwa itu bukan Jungkooknya.
"Apa kau sangat merindukanku?" tanya Jungkook dari sebrang sana dengan nada amat bahagia.
"Aku sangat merindukanmu kookie." jawab Jennie tulus. Memang rasa khawatir masih menyelimutinya, tapi dia tidak bisa berbohong jika dia sangat merindukan lelakinya itu.
"Baiklah, aku akan menjemputmu, bersiaplah. Sampai bertemu nanti chagiya!"
"Ne kookie." kemudian Jungkok menutup telepon itu.
Setelah telepon ditutup Jennie langsung bersiap. Sambil menunggu Jungkook menjemputnya dia berinisiatif menghubungi Taehyung. Diraihnya ponsel diatas nakas dan mengetikkan nama Taehyung di contact phone nya.
"Yeob-yeoboseyo." seseorang di telepon terdengar terengah-engah dan berusaha sebisa mungkin mengendalikan nafasnya agar terlihat seperti biasa tapi Jennie tidak menyadari hal itu.
"Kak Jin? mana Taehyung? bagaimana keadaannya? kenapa kau yang menjawabnya?" Seokjin yang mendengar suara Jennie sedikit terkejut, dia melontarkan banyak pertanyaan sekaligus.
"Dia sedang beristirahat sekarang. Kondisinya mulai membaik. Jennie aku sedang buru-buru boleh aku tutup teleponnya?"
"Oh baiklah kak, syukurlah jika Taehyung mulai membaik. Kamsahamnida."
Tak lama setelah telepon ditutup, terdengar bunyi bel, Jennie segera beranjak dari duduknya dan membukakan pintu.
Jungkook sudah berdiri di depan pintu dengan pakaian kerja yang kemejanya dikeluarkan dan kemudian tersenyum pada Jennie, memperlihatkan gigi kelinci dan deretan giginya yang rapi. Meskipun pakaiannya sedikit berantakan tapi dia terlihat begitu tampan.
"Kau sudah siap Jennie-ya?"
"Jennie?" Jungkook melambaikan tangan di depan kekasihnya.
"Eh ah iya, aku mengambil ponsel dulu."
"Kita mau kemana?" tanya Jungkook memecah hening.
"Entahlah, aku tidak tahu aku hanya ingin bertemu denganmu." mereka berdua berjalan ke arah lift.
"Kalau begitu aku akan mengajakmu ke suatu tempat."
Dalam perjalanan tidak ada sepatah kata pun yang keluar dari mulut Jennie, dia hanya diam menatap kosong jalanan. Jungkook menyadari hal itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✅] Lost and Love | yoonie x taennie
FanficMerelakan ternyata tidak semudah yang orang katakan. Jika harus rela melepaskan dua orang yang amat berharga di hidupnya, itu adalah hal terberat untuk Jennie. Tapi kemudian seseorang datang membantunya untuk bangkit dan melengkapi hidupnya. (180903...