Sedari tadi Jennie hanya mondar mandir di depan ruang UGD menunggu hasil pemeriksaan Jungkook. Tak lama kemudian Lisa berlari menuju ke arahnya dengan wajah yang tak kalah cemas.
"Eonni!"
"Eonni apa yang terjadi pada Jungkook? dimana dia sekarang? bagaimana keadaannya?" Lisa terus mengguncang tubuh Jennie yang kini tak kuat menahan tangisnya.
"Eonni jawab aku jangan menangis, kumohon!"
Air matanya terus mengalir, dia tidak bisa membendungnya lagi dan beralih memeluk Lisa. Tapi sebisa mungkin dia menjelaskan apa yang terjadi pada Lisa dan segera melepaskan pelukannya.
"Jungkook mengalami kecelakaan tunggal, menurut pihak kepolisian dia mengendarai mobil dengan kecepatan tinggi, mobilnya sempat menabrak pohon di pinggir jalan sebelum akhirnya terpental dan terbalik. Pihak kepolisian juga mengatakan jika Jungkook sepertinya kehilangan banyak darah, sekarang dia kritis dan dalam perawatan intensif."
Lisa hanya mampu menutup mulutnya dan menggeleng-gelengkan kepalanya seakan tidak percaya pada apa yang baru saja Jennie katakan. Kemudian Jennie beralih memeluk sahabatnya ini berusaha memberikan sebuah kekuatan untuk Lisa.
Sedari tadi Jimin hanya melihat dari tempat duduknya yang tak jauh dari mereka berdua. Kini Lisa yang menangis tergugu di pelukan Jennie. Jelas dia begitu terpukul dengan hal ini, ditambah perasaannya pada Jungkook yang mulai tumbuh begitu juga sebaliknya sejak pernikahan mereka terjadi.
Tak lama kemudian dokter keluar dari UGD. Seketika Jimin, Lisa dan Jennie mendekati dokter tersebut.
"Bagaimana keadaannya dok?" tanya Lisa.
"Apakah anda anggota keluarganya?"
"Iya dok, saya istrinya."
"Jadi begini, kami sudah melakukan tindakan sebaik mungkin dan mengerahkan seluruh kemampuan kami, tapi tuan Jungkook mengalami perdarahan serius di otaknya karena benturan yang cukup keras, selain itu beliau juga kelihangan banyak darah. Sekarang beliau masih dalam keadaan koma. Saya rasa peluang hidup beliau cukup tipis jadi saya harap ibu dan keluarga tetap berdoa agar Tuhan memberikan mukjizat berupa kesembuhan pada beliau. Permisi."
Jika saja Jennie tidak berada di samping Lisa, mungkin sekarang dia akan jatuh. Jennie berusaha memegangi sahabatnya ini dan mendudukkannya di kursi dan mengelus punggungnya berniat memberikan sedikit ketenangan.
"Eonni, kenapa semuanya jadi seperti ini?"
Tidak ada jawaban dari Jennie, dia sendiri juga merasakan hal yang sama seperti Lisa, pipinya terus basah oleh air mata.
"Padahal dia berjanji untuk sel-lalu...hikss... bersamaku, kami sudah mulai mencintai satu sama lain, tapi kenapa justru jadi seperti ini. Aku... aku tidak bisa aku tidak siap...hiks... kelihangan Jungkook, eonni..." jelas Lisa yang masih terus terisak.
"Lisa... kita terus berdoa saja semoga Tuhan memberikan mukjizat kesembuhan padanya."
Jennie terus berusaha menenangkannya dan membiarkan Lisa bersandar dipundaknya.Lisa sudah menghubungi kedua orang tuanya dan orang tua Jungkook. Mereka sedang dalam perjalanan kemari. Kedua orang tua mereka sibuk dengan bisnis masing di luar Korea.
Jam menunjukkan pukul 3 dini hari. Selama hampir 9 jam mereka di rumah sakit, sejak Jungkook dibawa ke ruang UGD, mereka belum diperbolehkan untuk memasuki ruangan. Jennie sudah berusaha keras membujuk Lisa agar dia mau pulang. Dia bersih keras tetap disini menunggu Jungkook-nya. Sedangkan Jimin, Jennie menyuruh dia untuk pulang dan membawa mobilnya terlebih dulu karena Jennie yakin akan sulit mencari taksi ataupun bus yang lewat sedini itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✅] Lost and Love | yoonie x taennie
FanficMerelakan ternyata tidak semudah yang orang katakan. Jika harus rela melepaskan dua orang yang amat berharga di hidupnya, itu adalah hal terberat untuk Jennie. Tapi kemudian seseorang datang membantunya untuk bangkit dan melengkapi hidupnya. (180903...