Part 7 A Day

1.2K 110 1
                                    

Sinar matahari mulai memasuki tirai ruangan serba putih itu mengenai wajah cantik Jennie yang masih memejamkan matanya dalam keaadan sembab karena menangis semalaman menunggu Taehyung yang tidak kunjung sadar.

Hari ini Jennie memutuskan untuk ijin tidak masuk kuliah. Dia yang semalam tidur di kursi sebelah ranjang tempat Taehyung terbaring bersama dengan selang-selang itu, terbangun karena seseorang memanggilnya.

"Jennie... yak! Kim Jennie bangun apa kau tidak malu dengan matahari yang sudah 'bangun' dari tadi?"

Jennie mengangkat kepalanya yang semalam berada di dalam lipatan tangannya berusaha mencari siapa seseorang yang memanggilnya sambil mengerjapkan matanya karena sinar matahari yang mengenai wajahnya itu.

"Taehyung! Kau sudah sadarrr!" matanya membulat, seketika itu hilang sudah rasa kantuk yang sebenarnya masih dirasakan Jennie.

"Bangunlah, kau berat, tanganku seperti mati rasa." Taehyung mengatakannya dengan santai.

Karena kesal, Jennie memukul tangan Taehyung. Tidak dipedulikannya Taehyung yang masih terbaring tidak berenergi.

"Yak! Semalam kau membuatku khawatir sekarang kau berbicara seperti itu! Dasar alien!" Jennie membalikkan badannya membelakangi Taehyung dan melipat kedua tangannya di dada seolah dia marah karena perkataan sahabatnya itu.

Taehyung berusaha keras mendudukkan tubuhnya di ranjang karena dia merasa punggungnya sakit, tapi saat Taehyung mencoba duduk dia merasa tulangnya seperti mau rontok dan kepalanya begitu sakit.

"Aakhh!" rintih Taehyung sambil memegangi kepalanya dan Jennie langsung membalikkan badannya yang sempat memunggungi Taehyung.

"Tae kau tak apa? Jangan dipaksakan. Aku panggilkan dokter ya?" rasa khawatir tampak di wajah Jennie.

"Aniyo, aku hanya sedikit pusing. Ternyata kau mengkhawatirkanku eoh?" kata Taehyung yang masih meringis kesakitan dan digantikan oleh kekehannya saat melihat wajah khawatir Jennie.

Sebenarnya Taehyung tidak ingin membuat seseorang yang menganggapnya sahabat itu khawatir, apalagi sampai membuat mata indah wanita dihadapannya kini menjadi sembab, tapi disaat yang bersamaan dia juga ingin dikhawatirkan dan diperhatikan oleh Jennie seperti sekarang ini.

"Tentu saja bodoh, kau sahabatku, dan kalau ada apa-apa denganmu aku yang repot karena sekarang aku bersamamu." wajah Jennie berubah masam mendengar kekehan Taehyung.

"Kalau tidak mau repot pulang saja." jawab Taehyung seenaknya.

"Mwo? kau bilang apa? aku semalaman menunggumu sadar dan kau seenaknya mengatakan itu? dasar alien! tidak tahu terima kasih!"

"Jangan marah seperti itu aku hanya bercanda. Aku juga ingin kau yang menjagaku disini. Ngomong-ngomong dimana hyung?"

"Bercandamu tidak lucu tau! Kemarin aku menyuruh kak Jin pulang, sepertinya dia kelelahan karenamu."

"Ternyata bukan hanya aku yang kau khawatirkan, hyung-ku juga." goda Taehyung dengan mengangkat satu alisnya.

"Aishhh Taehyung-ssi! aku berbicara kenyataan." Jennie sedikit berteriak dan memukul tangan Taehyung lagi.

"Aww!" Taehyung terkekeh.

Tak lama kemudian seseorang sudah berdiri di ambang pintu dengan membawakan 2 kotak makanan dan semangkuk bubur.

"Kalian pasti belum sarapan kan?" Seokjin melangkah masuk dan meletakkannya di nakas tepat di samping ranjang adik kesayangannya. seketika aroma khas bubur menyeruak memenuhi seluruh ruangan. Seokjin tau benar adiknya itu tidak akan memakan makanan yang sudah disediakan rumah sakit.

[✅] Lost and Love | yoonie x taennieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang