Jennie yang awalnya terkejut, dan berpikiran yang tidak-tidak, sekarang menjadi lebih lega. Dan kemudian dia membalas pesan itu.
MESSAGES
°Oh aniyo, aku hanya ingin tahu, kenapa hari ini Taehyung tidak memberi kabar sama sekali.
°Kau khawatir padanya?
°Tentu saja oppa, dia sahabatku bahkan sudah seperti saudaraku sendiri.
°Oh, begitu ya...
°Ne, kalau begitu terima kasih oppa.
Kemudian Jennie kembali pulang ke apartemennya..
.
.
.Mungkin kebiasaan terlambat Jennie sudah hilang, beberapa hari ini dia tidak pernah lagi terlambat ke kampus. Meskipun tiap malam dia masih selalu mendengarkan suara kekasihnya itu dari ponselnya.
Setelah sampai di kampus, dia bertemu dengan Lisa yang sudah dua hari absen. Seketika dia memeluk dan mendorong dahi Lisa dengan telunjuknya.
"Kau tidak merindukanku eoh? Teman macam apa kau?" Jennie memasang wajah garang, seolah dia benar-benar marah pada sahabatnya itu.
"Aku merindukanmu eonni, setelah acara keluarga kemarin lusa aku kelelahan, dan mianhae eonni aku tidak bisa memberimu kabar." jelas Lisa dengan menundukkan kepalanya merasa bersalah.
Jennie sedikit terkejut melihat respon sahabatnya yang satu ini dan dia pun tidak bisa menahan tawanya.
"Kau kenapa eonni? apakah ada yang lucu? Aku berbicara serius." wajah Lisa yang semula terlihat sedih seketika langsung menunjukkan wajah masamnya.
"Kau itu lucu sekali, seperti baru mengenalku kemarin sore saja, sudahlah tak apa jangan memasang wajah sedih begitu." Wajah Lisa berubah menjadi masam dan Jennie berusaha menenangkan Lisa agar tidak marah padanya karena sudah menertawakannya.
Tak lama setelah itu dosen mereka memasuki ruangan dan kelas pun dimulai.
.
.
.
.Setelah selesai kelas mereka berencana pergi ke cafe di sebuah mall.
"Lisa-ya, ppalli!"
"Sebentar eonni, aku mencari bukuku!" sambil menunduk mencari di bawah meja.
"Lisa, bukumu ada diatas meja." ucap Jennie dengan melipat kedua tangannya.
"Aigoo, kenapa aku tidak melihatnya tadi."
"Yak ppalli!" teriak Jennie sambil menarik tangan Lisa.
Merasa ada sesuatu yang aneh di tangan Lisa, Jennie penasaran.
"Cincin? kau sudah bertunangan eoh?" dengan wajah terkejut Jennie bertanya.
"Ssstttt... pelankan suaramu kal-"
"Kau tidak bercerita apapun tentang kekasihmu padaku bahkan kau juga tidak mengundangku di hari pertunanganmu? Jahat sekalii!" Jennie memotong perkataan Lisa dan memasang raut wajah marah.
"Ikut aku, akan ku jelaskan." meranik Jennie ke menuju tempat parkir.
"Jadi aku sudah bertunangan, dan aku tidak bermaksud untuk tidak mengundangmu eonni, ini permintaan appa, appa bilang kalau pertunangan kami tidak boleh ada yang tau. Kemarin lusa sebenarnya aku ingin mengajakmu, tapi appa bilang kalau ini hanya untuk keluarga. Mianhae eonni." Lisa menjelaskan pada Jennie yang melipat kedua tangannya dengan raut wajah yang marah itu.

KAMU SEDANG MEMBACA
[✅] Lost and Love | yoonie x taennie
Fiksi PenggemarMerelakan ternyata tidak semudah yang orang katakan. Jika harus rela melepaskan dua orang yang amat berharga di hidupnya, itu adalah hal terberat untuk Jennie. Tapi kemudian seseorang datang membantunya untuk bangkit dan melengkapi hidupnya. (180903...