Jennie memperlebar langkahnya menuju halte bus, sepanjang jalan dia mengutuki dirinya karena sudah membuat Taehyung menunggu. Sudah sepuluh menit berlalu, namun bus yang ditunggu belum juga datang.
Ia melihat jam yang melingkar di tangannya sudah pukul 17.00 KST. Jennie tidak tahu sudah berapa banyak notifikasi dari Taehyung di ponselnya karena sejak satu jam yang lalu benda itu kehabisan battery.
Dalam perjalanan Jennie berharap semoga Taehyung tidak marah padanya.
.
.
.
.10 menit kemudian, bus sudah berhenti di halte dekat cafe yang sering di datangi Taehyung dan Jennie.
Bisa dibilang itu tempat favorit mereka sejak masih duduk di bangku sekolah menengah. Hampir setiap hari mereka pergi kesana hingga pemilik cafe itu sudah tidak asing lagi dengan mereka berdua, sampai-sampai si pemilik mengira kalau mereka adalah pasangan.
Hanya butuh beberapa langkah dari halte untuk menuju cafe itu. Saat sudah sampai, Jennie mengedarkan pandangannya ke seluruh ruangan.
Tampak seseorang dengan hoodie berwarna abu-abu sedang duduk di dekat jendela cafe. Tanpa harus melihat lebih dekat Jennie sudah tahu kalau itu Taehyung.
"Taehyung ?" panggil Jennie.
"Iya?" sambil mendongakkan kepalanya.
"Oh Jennie duduklah. Kenapa kau tidak membuka pesanku?" lanjutnya.
"Maaf, membuatmu menunggu lama. Tadi ponselku mati."
"Tidak masalah, apakah kau tadi bertemu dengan Jungkook dulu?"
"Iya, lain kali aku tidak akan membuatmu menunggu lagi. Aku janji."
"Ah sudahlah tak apa, aku juga bisa mengerti."
.
.
.
.Flashback on
"Jennie, kau dimana, kenapa lama sekali?" Taehyung bertanya dalam hati. Wajahnya terlihat gusar.
Taehyung sudah sampai 15 menit lebih awal dari perjanjian, dia begitu antusias untuk bertemu Jennie, bahkan hanya untuk sekedar melihat senyumannya. Entah sejak kapan Taehyung jadi penggemar senyum sahabatnya itu dan merasa bahagia saat melihatnya. Tapi yang ditunggu tak kunjung datang.
"Taehyung, apakah kau sedang menunggunya?" tanya pemilik cafe.
Pemilik cafe itu sudah mengenal mereka berdua dengan baik karena sering berada di cafenya dan satu lagi hal yang penting, Jennie dan Taehyung pernah menolong pemilik cafe itu saat hampir tertabrak mobil.
"Ne ahjussi, aku sudah berusaha menghubunginya, tapi tidak ada respon apapun."
"Bersabarlah, cinta memang membutuhkan pengorbanan, termasuk menunggu." kata pemilik cafe itu dengan mengulas senyum kemudian pergi kembali ke tempat kerjanya.
Taehyung yang terkejut dengan pernyataan pria paruh baya itu, hanya diam dan sedikit kesulitan menelan salivanya.
Apakah yang selama ini dia pikirkan itu benar, perasaan itu. Dan mungkin pria paruh baya itu mengerti hanya dengan melihat tatapan Taehyung pada Jennie.
Cinta?
Tiba-tiba kepala Taehyung terasa sakit lagi, entah sudah keberapa kalinya hari ini. Dia terus memegangi kepalanya sambil menahan rasa sakit yang teramat sangat. Kemudian dia berusaha mengatur nafasnya yang terengah-engah karena menahan rasa sakit agar tidak ada seseorang yang mengetahuinya.
"Sialan! kenapa kau datang lagi! ini bukan waktu yang tepat!" gerutu Taehyung dalam hati.
Flashback off
.
.
.
."Jennie, kau tidak ingin memesan sesuatu?"
"Tidak, aku sudah banyak makan hari ini."
"Kenapa? bukankah lebih baik? kau akan semakin menggemaskan." sambil mengacak pelan rambut Jennie.
"Aish kau ini, aku dengan susah payah mengatur tatanan rambutku, kau malah mengacak-acaknya. Dasar alien." gerutu Jennie sambil mengrucutkan bibirnya.
"Sudahlah jangan memasang wajah seperti itu, kau membuatku semakin gemas tahu!"
Kemudian mereka saling melemparkan candaan. Hingga keheningan mulai datang.
"Tae, bukankah kau bilang akan mengatakan sesuatu, apa itu?" tanya Jennie memecah keheningan.
"Oh aku hampir lupa, aku hanya ingin memberikan ini padamu." sambil mengeluarkan kotak kecil dari saku hoodie-nya.
"Apa itu?" tanya Jennie sembari mengambil kotak yang diberikan Taehyung.
"Bawa saja dulu, jangan dibuka disini, buka setelah kau diapartemen."
"Kau membuatku penasaran saja, sejak kapan sahabatku ini pandai membuat sahabatnya jadi penasaran." ucap Jennie sambil terkekeh.
.
.
.
.Jam di dashboard mobil Taehyung menunjukkan pukul 21.00 KST. Mereka masih berada di jalanan kota Seoul, entah kenapa hari ini jalanan begitu padat.
Di dalam mobil suasana tidak begitu hening, karena lantunan musik dari dashboard mobil Taehyung.
Tak jarang mereka juga bercerita tentang masing-masing hari yang di lalui, sembari tertawa ringan dan kadang hingga terbahak.
Karena keasyikan bercerita tak terasa mereka sudah berada di depan apartemen Jennie.
"Jangan lupa buka kotak tadi ya!" kata Taehyung sambil membukakan pintu untuk Jennie.
"Tentu saja, cepat pulang hari sudah hampir larut, aku tidak mau repot kalau sahabatku kenapa-napa."
"Kau mengkhawatirkanku eoh?" tanya Taehyung sembari mengacak rambut Jennie lagi.
"Tidak, aku hanya tidak mau kerepotan kalau kau kenapa-napa." sambil merapikan kembali rambutnya.
"Aku akan baik-baik saja." Taehyung terkekeh.
"Baiklah jaga kesehatanmu ya, aku pulang." kata Taehyung sambil melangkah memasuki mobil, kemudian melaju dan menghilang di persimpangan jalan.
.
.
.
."Huhhh.... hari yang melelahkan." keluh Jennie dan membiarkan tubuhnya terjatuh di kasur king size miliknya.
Tak terasa dia memejamkan matanya perlahan.
TBC~
gimana ceritanya? seru ga atau biasa ajaa atauu makin ga jelass 😂
sekali lagi aku mohon maaf yaa kalau ga karuan ceritanya 🙏
jangan lupa vomment nya yaaaaa, makasih udah mau baca 💜
KAMU SEDANG MEMBACA
[✅] Lost and Love | yoonie x taennie
FanficMerelakan ternyata tidak semudah yang orang katakan. Jika harus rela melepaskan dua orang yang amat berharga di hidupnya, itu adalah hal terberat untuk Jennie. Tapi kemudian seseorang datang membantunya untuk bangkit dan melengkapi hidupnya. (180903...