Your Side Face [Haikyuu-Fanfiction]

2# MEJA KOSONG

SHIMAZAKI NINA.

Kamu membaca ulang namamu yang ditulis besar-besar itu dipojok bawah belakang halaman buku. Tulisan diatasnya adalah sebuah perjanjian yang kemarin kamu tulis sendiri, tepat setelah mengejar Kageyama tanpa membuahkan hasil apa-apa.

'SELESAI INTER-HIGH AKU PASTI NEMBAK KAGEYAMA!'

Kalimat yang sangat ambisius tapi tidak tau deh akan dilaksanakan apa tidak. Tapi, begitulah isinya.

.

.

.

.

Disclaimer : Haikyuu!! Not mine, but Kageyama tobio is mine/ woi bukan/

.

Warning: Maaf untuk tulisan yang tidak sesuai ekspetasimu. Pendek!

.

.

Your Side Face

Nopembermu © 2018

.

.

.

DUA
_____

Guru Biologi yang menjelaskan tentang siklus hidup cacing pita didepan sana sama sekali tak menarik perhatianmu. Dan kelas selalu terasa membosankan tanpa Kageyama yang tertidur di 'samping'mu. Yah, tidak benar-benar disamping juga sih, karena tempat duduk Kageyama berada di sebrang mejamu.

"Kageyama pasti sedang berjuang." Dengan bosan, kamu menaruh kepalamu diatas meja dan menatap tempat si setter yang sekarang kosong, membayangkan seakan sosok itu sedang berada disana, sibuk menyalin tugasmu dengan buru-buru. Kalau saja dia di sini, pasti sangat menyenangkan.

Aduh, Nina! Baru juga satu hari ditinggal Kageyama, padahal pacar juga bukan, tapi sudah uring-uringan seperti sekarang!

Dengan kesal kamu mengacak ponimu sendiri, lalu tiba-tiba nyengir. Persis. Persis orang gila. Untung sensei yang mengajar tidak sempat memperhatikanmu.

Tapi, kamu tersenyum.

"Kageyama pasti sedang sedang berjuang, kan?" Kamu mengulang kalimat itu, lalu tersenyum dengan lebih lebar.

Dalam hati berdoa yang terbaik untuknya.

.

.

.

.

.

Kamu terjatuh.

Seseorang menabrakmu, dan sebuah bola voli memantul-mantul bersamaan dengan itu. Hari ini adalah hari pertamamu sebagai siswi SMP Kitagawa Daichii, dan kamu bersiap ke gedung olahraga tempat klub basket putri sedang berkumpul―sebelum kamu terjatuh seperti ini tentunya.

"Maaf." Ucap bocah lelaki yang lamgsung memungut bola volinya dan menungguimu berdiri.

"Aku tidak apa-apa." Kamu berdiri dengan bantuannya. Dan kalau yang disebut suka pada pandangan pertama itu seperti ini, maka kamu akan sangat percaya.