~~~ HAPPY READING ~~~
"Saengil chukkaehamnida... Saengil chukkaehamnida... Saranghaneun uri Dahye... Saengil chukkaehamnida..."
Langkah gadis itu berhenti, tepat di depan sebuah pagar rumah yang terbuka lebar. Sejenak ia mengamati rumah di depannya, rumah yang seharusnya menjadi tempatnya berpulang. Dari dalam rumah itu, lagu selamat ulang tahun terdengar dinyanyikan oleh orang-orang di dalam sana.
Yoon Ji Ahn, gadis itu tersenyum getir. Hari ini, ia juga berulang tahun, sama seperti gadis yang yang ia yakin pasti menjadi bintang utama di dalam sana. Dan seharusnya, pesta di dalam sana juga menjadi miliknya, bukan hanya gadis bernama Kim Dahye itu.
Ji Ahn memejamkan matanya sejenak, seakan merasakan rasa sakit yang selalu tiba-tiba menelusup dalam hatinya. Demi Tuhan, ini bahkan sudah hampir dua tahun ia mengetahui fakta yang sialan pahit itu. Ya, fakta jika dirinya adalah putri kandung keluarga Kim serta tidak diinginkan oleh mereka. Dan ya, ada apa dengan waktu hampir dua tahun ini? Jawabannya adalah tidak ada apapun. Tidak ada sedikitpun yang berubah pada dirinya selain tubuhnya yang semakin hari semakin lemah serta bisa ambruk kapan saja. Jika membahas siapa dan apa yang berubah, itu hanya berlaku pada wanita yang telah membesarkannya. Wanita itu, dia bahagia bersama putri kandungnya, Kim Dahye. Putri yang telah berhasil hidup sehat kembali dengan satu ginjal donor darinya.
"Masuk tidak, ya..." Ji Ahn menggumam pelan seraya melongokkan kepalanya maju, berharap dapat melihat sedikit saja situasi di dalam. Ia juga menimbang-nimbang harus masuk atau tidak. Karena sejujurnya, ia ragu.
Entah kenapa, sebenarnya Ji Ahn ingin masuk ke dalam sana. Ya, sangat ingin. Kira-kira bagaimana rasanya merayakan sebuah ulang tahun bersama teman-teman dan keluarga? Pasti sangat menyenangkan, pikirnya. Ia sudah cukup sabar selama hampir dua tahun ini. Dan lagi, udara di luar rumah seperti ini sangatlah dingin, tidak seharusnya Ji Ahn berada di sana. Karena jika ia masih nekat menikmati udara itu, percayalah, sebentar lagi dia pasti akan tumbang, terlebih lagi kondisi tubuhnya juga sangat kelelahan setelah seharian berkutat dengan banyaknya pekerjaan di restoran.
Ji Ahn menghirup nafasnya dalam-dalam. Baiklah, ia akan masuk, pikirnya. Entah apapun yang akan terjadi, tidak salahnya mencoba, bukan? Setidaknya, ia sudah mencoba dan berusaha.
Dengan tingkat percaya diri yang sebenarnya sangat minim, Ji Ahn melangkah lemah masuk. Dan setelah melewati beberapa ruangan seperti ruang tamu dan ruang tengah, akhirnya kaki gadis itu mencapai sebuah ruangan yang lumayan luas dengan kolam renang di tengahnya. Ya, sebuah kebun indoor dengan kolam renang, di sanalah pesta ulang tahun Dahye diadakan.
Ji Ahn kembali melanjutkan langkahnya secara melihat sekitar. Sepertinya tamu di sana tidak cukup banyak, dan mungkin hanya kerabat dan orang-orang kepercayaan keluarga Kim saja.
Setelah melangkah beberapa langkah ke dalam, kedua bola mata Ji Ahn menangkap sebuah kue besar dengan angka 27 di atasnya. Ya, kue yang tidak pernah ia dapatkan itu. Ah Tuhan, itu juga usianya saat ini.
Mata Ji Ahn berbinar melihat kue di sana. Lalu, pandangannya beralih, menatap beberapa orang di sekitar kue itu. Mereka... nampak bahagia, termasuk si pemilik kue. Ya, Dahye, gadis itu sangat bahagia, terlihat jelas di wajahnya.
"Dahye~ya, ayo tiup lilinnya."
Salah satu wanita di samping Dahye terdengar berbicara pada gadis itu. Wanita itu adalah Nyonya Yoon, yang juga terlihat sangat bahagia.
"Ah, baiklah." Sahut Dahye. "Tapi sebelumnya..." Sebelum meniup lilin ulang tahunnya, Dahye mengedarkan pandangannya ke sekitar, tepatnya pada setiap kerabat yang datang. Entahlah, mungkin gadis itu ingin menyampaikan pidato terima kasihnya. "Terima kasih kepada kalian semua yang-"
KAMU SEDANG MEMBACA
In The End...
FanfictionPada akhirnya... Semua yang telah ditakdirkan Tuhan, akan berjalan begitu adanya. Pada akhirnya... Semua yang berasal dari Tuhan, akan kembali padanya. Pada akhirnya... Apa arti dari sebuah penyesalan? Jawabannya adalah... Tidak ada! WARNING!!! SILA...