"Bangunlah..."
Kyuhyun menatap nanar gadis yang tengah terbaring tak berdaya dengan wajah pucat itu. Di tubuh gadis itu, menempel berbagai peralatan penunjang kehidupan yang tadi pagi Kyuhyun pasang dengan tangannya sendiri, hingga menghasilkan berbagai suara, namun yang paling mendominasi adalah suara alat pendeteksi detak jantung dari layar monitor.
Kyuhyun mengusap wajahnya pelan. Ini sudah hampir setengah jam sejak ia meninggalkan ruangannya dan memilih untuk berdiam diri di ruang ICU tersebut. Jika itu adalah orang awam, ia pasti sudah akan memberlakukan larangan untuk berlama-lama di sana. Namun, dia adalah dokter yang kini kembali bertanggung jawab sepenuhnya, jadi, ya sudah. Pria itu, ia seakan tidak memiliki tempat pelarian lain untuk menenangkan diri di kala kacau seperti ini.
"Kau tahu, aku memilihmu. Aku memilih untuk fokus padamu dan mengakhiri hubunganku dengan Dahye. Aku tahu, mungkin itu adalah hal terkonyol yang pernah aku lakukan dalam hidupku, yang mungkin akan aku sesali suatu hari nanti. Itu bahkan sangat berat untukku. Tapi demi prinsip serta kode etik profesiku, dan... demi dirimu, untuk pertama kalinya aku mengesampingkan hubunganku. Jadi, bangunlah. Setidaknya aku sudah melakukan sesuatu untukmu, hargai itu. Buka matamu dan berjuanglah, Yoon Ji Ahn!"
Jika saat ini ada seorang perawat yang masuk dan melihat apa yang tengah Kyuhyun lakukan dan katakan, mereka pasti akan menganggap pria itu sangat konyol. Pasalnya, Kyuhyun adalah seorang dokter. Pria itu yang menangani Ji Ahn, mengerti seluk-beluk kondisi Ji Ahn, hingga mengetahui apa yang mendasari Ji Ahn masih belum membuka matanya sampai sekarang. Namun, pria justru berbicara panjang lebar, meminta Ji Ahn untuk bangun, seakan orang awam yang menanti keajaiban. Ia juga terlihat sangat sedih.
"Kau harus bangun. Kau harus berjuang. Tuhan... selalu memiliki keajaiban, bukan?" Kyuhyun kembali berbicara seorang diri. Hanya saja, ketika mengucapkan kalimat terakhir, pria itu terdengar berbisik pelan nampak ragu, namun tetap berharap. Padahal, kalangan dokter yang selalu menangani penyakit kronis seperti dirinya, mereka sangat paham jika berharap seperti itu adalah hal yang tidak begitu dianjurkan. Mereka hanya perlu berusaha keras, percaya jika Tuhan sudah menggariskan setiap takdir manusia sesuai porsinya, dan menyiapkan mental untuk segala kemungkinan. Namun, entah kenapa kali ini Kyuhyun mendadak lupa dengan tiga hal itu.
Ceklek
"Dokter Cho!"
Kyuhyun mendesah pelan. Mendengar suara-suara itu, ia tahu apa artinya. Ya, Perawat Min pasti membutuhkannya untuk suatu hal.
"Ada apa?" Tanya Kyuhyun.
"10 menit lagi, jadwal anda melakukan pemeriksaan rutin di bangsal anak-anak remaja."
Kyuhyun menganggukkan kepalanya pelan. Pria dengan jas kedokteran yang melekat di tubuhnya itu pun beranjak dari duduknya. "Aku akan ke sana. Tolong kau awasi dia sesering yang kau bisa."
Sejenak dahi Perawat Min mengerut. Mengawasi? Ji Ahn? Tanya perawat itu dalam hati. Pasalnya, menurutnya hal itu cukup berlebihan untuk seorang Cho Kyuhyun. Pria itu, meskipun selalu perhatian pada semua pasiennya, namun tidak pernah sampai seperti ini. Berbagai pertanyaan dan pemikiran pun bermunculan di benak Perawat Min. Namun, kepala wanita itu tetap mengangguk patuh ketika Kyuhyun hendak melangkah keluar ruangan.
~~~ *** ~~~
Langkah Kyuhyun terlihat sangat berat. Ya, seberat hatinya ketika beranjak dari ruang ICU. Bohong jika saat ini ia mengatakan dirinya telah baik-baik saja. Tidak, perasaannya, bahkan pikirannya, semuanya masih tak karuan.
Untuk sekian kalinya, Kyuhyun menghembuskan nafas pelannya. Ya, sekedar untuk menenangkan diri. Dalam perjalanannya menuju bangsal anak-anak remaja, tidak jauh dari ruang ICU, kedua bola matanya menangkap sosok sepasang suami istri yang tengah duduk berdampingan di kursi tunggu.

KAMU SEDANG MEMBACA
In The End...
FanfictionPada akhirnya... Semua yang telah ditakdirkan Tuhan, akan berjalan begitu adanya. Pada akhirnya... Semua yang berasal dari Tuhan, akan kembali padanya. Pada akhirnya... Apa arti dari sebuah penyesalan? Jawabannya adalah... Tidak ada! WARNING!!! SILA...