Part 4-A

5.8K 695 165
                                    

Annyeong haseyo...

Selamat pagi, siang dan malam... wahai Readers~nim dan netijen yang entah lagi dimana dan sedang apa :D

Sejujurnya yak, gue lupa ini sudah berapa lama sejak terakhir gue posting FF :D

Maapkeun ye karena bikin kalian nunggu, jeongmal mianhae...

Tapi mau gimana lagi ye, gue tuh agak-agak jarang bisa nulis akhir-akhir ini. Lagi riweh, ruwet, mumet kkkkkkk

Maklumin juga, gue tuh kalo nulis sesuai mood, sesuai banyaknya kerjaan di dunia nyata. Tapi intinya sih... karena males juga wkkwkwkwk

Eum, terima kasih juga buat yang sudah bikin lapak gue rame. Lihat komen-komen kalian tuh rasanyaaa... uuhhh... kadang gue heran kenapa cerita unfaedah penuh drama kayak gini bisa laris manis macem rengginang di pasar :D

Dan sekali lagi, maapkeun juga untuk komen-komen yang hampir gak pernah akika bales. Bukannya apa-apa yak, akika baca semua komen kok. Cuma ya gitu, balesnya balik lagi ke mood :D Kalo lagi seneng, ya gue bales. Kalo lagi muak, ya bakal gue bales juga *ini biasanya kalo nemu komen yang bikin dongkol* wkwkkwkwk Nah kalo mood gue lagi stabil, kagak gue bales biasanya :D Jeongmal mianhae ye, yeorobun... Readers~nim dan netijen yang budiman dan selalu diberi kepekaan.. kkkkkk

Udah ye... itu bae.

See You...

Happy reading...


~~~ ^_^ ~~~

"KENAPA KAU MENANGANINYA? KENAPA KAU MENJADI DOKTER GADIS SIALAN ITU, HAH?"

Ji Ahn menghentikan gerakan tangannya seketika. Terdengar teriakan yang sangat keras dari dalam sana. Ya, dari dalam ruangan Kyuhyun lebih tepatnya. Sejenak Ji Ahn mengerjapkan matanya beberapa kali, mencoba mencerna apa yang baru saja didengarnya dari balik pintu di depannya.

"Sayang, tenanglah! Dengarkan aku. Ini hanya-"

"HANYA APA, HAH? APA? KENAPA KAU MEMBOHONGIKU, CHO KYUHYUN? KENAPA KAU-"

"KIM DAHYE!"

Deg.

Tubuh Ji Ahn membeku ketika mendengar nama itu disebut dengan keras oleh seorang pria. Dan jika Ji Ahn tidak salah menebak, itu suara Kyuhyun, bukan? Ji Ahn mencoba berpikir dengan keras. Lalu ketika menyadari sesuatu, gadis itu tercenung. Tunggu, Kyuhyun dan Dahye sedang bertengkar di dalam sana? Pikirnya.

Dan ya, benar saja, benar apa yang dipikirkan Ji Ahn. Suasana tegang dan cenderung memanas begitu menyelimuti ruang kerja Kyuhyun. Mereka berdua, Kyuhyun dan Dahye, mereka berdiri berhadapan dengan saling melempar tatapan. Ya, tatapan mata Kyuhyun yang memelas dan mencoba meminta pengertian gadisnya, sedangkan Dahye, gadis itu justru melemparkan tatapan nyalang pada pria di depannya.

Ketika Professor Baek berlalu tadi, Kyuhyun segera mengajak Dahye menuju ruangan ini, ruangannya. Karena hanya dengan melihat reaksi gadis itu saja, Kyuhyun tahu, gadis yang menjadi tunangannya itu marah. Lalu... ya, beginilah situasinya.

"Aku benar-benar minta maaf, sayang." Kyuhyun berusaha meraih kedua tangan Dahye. "Aku hanya sedang berusaha menjalankan apa yang menjadi tugasku. Aku seorang dokter. Apa kata orang jika aku-"

"Ada Dokter Choi dan Dokter Ahn, harus kukatakan berapa kali?" Bantah Dahye dengan keras. Sepertinya amarah telah benar-benar menyelimuti gadis itu. "KENAPA HARUS KAU?! AKU TIDAK SUKA! AKU MEMBENCINYA! YOON JI AHN HANYALAH GADIS MISKIN, APA YANG KAU TAKUTKAN?!"

In The End...Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang