Part 2-B

5.8K 652 94
                                    

Pintu ruangan gawat darurat itu kembali ditutup, tepat setelah Kyuhyun keluar dari sana. Sejenak pria itu mengusap wajahnya kasar, merasa penat dan pusing karena gadis di dalam sana.

Kyuhyun meraih ponsel di saku celananya. Ia tahu dan merasakan, sedari tadi ponselnya berdering dan bergetar. Hanya saja, fokusnya sepenuhnya tertuju pada Ji Ahn, karena itu sekarang ia baru bisa melihat penyebab ponselnya itu terus berdering dan bergetar.

Nyonya Kim, nama wanita itu muncul di ponsel Kyuhyun dengan banyak pesan dan panggilan. Kyuhyun menghela nafasnya sejenak. Mengingat tadi wanita itu sempat menunjukkan kekhawatirannya, pasti sekarang ia ingin mengetahui bagaimana kondisi gadis yang telah dilahirkannya.

"Dokter Cho!"

Baru saja Kyuhyun akan mengangkat ponselnya untuk menghubungi Nyonya Kim, seorang gadis menyuarakan nama pria itu. Tubuh Kyuhyun pun berbalik, dan mendapati Yoojung dengan mata bengkak di sana.

"Ji Ahn... bagaimana kondisinya? Apakah dia baik-baik saja?"

Sorot mata Kyuhyun berubah, menajam dan menelisik wajah Yoojung dengan seksama. "Berdoalah!" Sahutnya juga, terdengar dingin. "Kau harus memberikan penjelasan padaku setelah ini."

"Apa? Tapi-"

Kyuhyun berbalik tanpa menunggu lanjutan perkataan Yoojung. Ah, tanpa memperdulikan sahabat Ji Ahn itu juga. Pria itu kembali melanjutkan langkahnya dan melakukan apa yang sempat tertunda. Menghubungi Nyonya Kim, Kyuhyun menempelkan ponselnya di telinganya.

Suara nada panggilan tersambung, Kyuhyun mendengarnya. Hanya saja, itu tidak terdengar lama, mungkin tidak lebih dari lima detik. Dan setelahnya, digantikan oleh suara seorang wanita.

"Ya, Eommonim. Maaf baru bisa menghubungimu."

"Jadi bagaimana, Kyuhyun~ah?" Nada panik itu terdengar sangat jelas, bahkan intonasinya begitu tergesa-gesa. "Apakah dia-"

"Ya." Sahut Kyuhyun seraya mendesah pelan. "Seperti yang dikatakan Nona Park, itu adalah Yoon Ji Ahn."

"Ja-jadi dia..."

Suara cicitan Nyonya Kim terdengar sangat lirih, bahkan Kyuhyun nyaris tidak mendengarnya. Hingga kemudian, terdengar suara lain yang sedikit samar. Ya, suara Tuan Kim dan Heechul yang terdengar bertanya dengan nada panik pada Nyonya Kim.

"Eo-Eommonim?" Panggil Kyuhyun, memastikan jika Nyonya Kim masih ada di sana, masih tersambung dengannya. "Eommonim, kau baik-baik saja?"

"A-aku... aku akan ke rumah sakit. Aku akan ke rumah sakit sekarang."

Tut.

Suara isakan Nyonya Kim mengakhiri percakapan antara Kyuhyun dan wanita itu. Shock, pasti wanita itu sangat shock. Kyuhyun dapat menebaknya, terlebih sebelumnya juga terdengar nada yang sangat panik.

Kyuhyun menurunkan ponselnya, lalu memasukkannya ke dalam saku celananya. Pria itu melanjutkan langkahnya. Ia harus memastikan jika setelah ini Ji Ahn akan dipindahkan ke ruang ICU.

~~~ *** ~~~

Masih dengan kedua matanya yang membengkak akibat banyak menangis pagi ini, Yoojung menatap empat orang di sana. Ya, menatap tanpa rasa takut sedikitpun. Karena pada dasarnya, rasa takutnya telah menguap entah kemana ketika ia mengetahui dengan pasti berbagai sifat dan perilaku buruk orang-orang tersebut, orang-orang yang tidak memiliki hati nurani, orang-orang yang hanya bisa menyakiti. Sungguh, Yoojung seakan merasakan benci luar biasa sekarang.

Dengan tenang, Yoojung yang sedari tadi telah duduk di salah satu sofa di ruangan Kyuhyun itu melipat kedua lengannya di dada. Gadis itu nampak angkuh, namun ia tidak peduli. Sedikit banyak ia bisa menebak apa yang akan orang-orang di sana bicarakan dan minta padanya. Ya, sebuah penjelasan, akhirnya ia dapat menebak maksud Kyuhyun yang satu itu.

In The End...Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang