Sebuah usapan lembut di lengan kanannya, Ji Ahn merasakannya. Itu adalah Yoojung, sahabatnya itu tengah duduk di sebuah kursi di samping ranjang, di dekatnya. Ji Ahn yang baru saja kembali sadar beberapa menit yang lalu pun berusaha keras mengerjapkan matanya, berusaha menyempurnakan penglihatannya.
"Hey, apa yang kau rasakan?"
Bibir pucat Ji Ahn sedikit terangkat, membentuk senyuman tipis. Seperti biasa, Yoojung adalah orang pertama yang mengkhawatirnya, sudah Ji Ahn duga. Dan... ya, seperti biasa juga, ia pun akan berusaha terlihat baik-baik saja, meskipun faktanya ia merasa sangat tidak berdaya. Bahkan saat ini, tubuhnya seakan tidak bertenaga. Ketika pertama kali membuka matanya tadi pun, ia sudah berusaha sekuat tenaga untuk bangun, mengingat ia memiliki sebuah pekerjaan. Hanya saja, lagi-lagi tenaganya seakan musnah begitu saja, itu membuatnya tak kuasa menghalau Perawat Jung yang menahannya agar tidak bergerak.
"Ji~ya..." Yoojung kembali bersuara, namun sangat pelan. "Kau baik-baik saja, hum? Kau-" Gadis itu menggigit bibirnya, seiring dengan kalimatnya yang berhenti begitu saja. Mendadak lidahnya terasa kelu, membuatnya kesulitan untuk sekedar kembali melanjutkan kalimatnya.
"Aku kesulitan bergerak."
Air mata Ji Ahn jatuh dari sudut matanya, mengiringi bisikannya yang terdengar sangat pelan namun masih dapat ditangkap oleh beberapa pasang telinga di sana. Ya, pada akhirnya, gadis itu tidak dapat menahannya. Tadinya ia ingin bersandiwara seperti biasanya, menyembunyikan sisi lemahnya. Namun kali ini, entah, bahkan kalimat dan air mata itu meluncur begitu saja.
"Kalau begitu jangan bergerak!" Sentak Yoojung. Seakan tertular Ji Ahn, air mata gadis itu juga kembali membludak. "Jangan bergerak, istirahat saja."
"Aku harus pergi bekerja." Bisik Ji Ahn lagi, dengan segala keputusasaannya.
"Kau ini kenapa? Jangan pikirkan pekerjaan!" Yoojung mengerang, tak kalah putus asanya dengan Ji Ahn. Bahkan sebenarnya, ia terlalu bingung untuk sekedar menyikapi sahabatnya, hatinya benar-benar nyeri melihat kondisi sahabatnya saat ini. "Fokus saja pada kesehatanmu, sekarang kau sudah berada di ruang ICU. Dokter akan memberikan penanganan intensif padamu. Kau akan sembuh."
Ji Ahn tercenung mendengar perkataan Yoojung. Berada di ruang ICU? Penanganan intensif? Sontak Ji Ahn memutar bola matanya. Ya, dari arah samping kanan yang mengarah pada posisi Yoojung berada, Ji Ahn melirik ke arah sebaliknya dengan sudut matanya. Dan tebak, siapa saja yang dapat ditangkap bola matanya di sana. Keluarga Kim dan Kyuhyun. Ah, jika itu Kyuhyun, baiklah, seingatnya tadi ia juga melihat pria itu. Namun, keluarga Kim?
Berbagai pertanyaan dan pemikiran pun bermunculan, memenuhi benak Ji Ahn. Sebenarnya bagaimana kondisinya sekarang? Sudah seberapa parah? Hingga bahkan keluarga Kim berada di ruangan ini juga?
Pada akhirnya, bukan sebuah perasaan lega atau bahagia yang menyelimuti Ji Ahn, gadis itu justru didera rasa takut yang luar biasa. Hingga tanpa sadar, kedua matanya kembali meneteskan cairan bening.
"Yoojung~ah..." Dengan susah payah, Ji Ahn kembali mengalihkan pandangannya pada Yoojung, menatap sahabatnya itu dengan ketakutan yang terpancar jelas di kedua bola matanya. "Kenapa banyak orang di sini? Apakah aku sudah akan kembali pada Tuhan?" Dan dua pertanyaan itu pun meluncur, seakan mewakili rasa takutnya. Bahkan, bayangan kematian seakan menghantuinya sekarang.
"Apa maksudmu?" Pekik Yoojung. Perkataan Ji Ahn benar-benar sukses membuat dirinya dan orang-orang di sana melebarkan mata.
Ji Ahn kembali menyunggingkan senyum tipisnya, namun kali ini nampak sangat getir. "Mereka bahkan hampir tidak pernah datang padaku. Dan jika sebuah kematian yang membuat mereka seperti itu..." Ji Ahn menggantung kalimatnya sejenak, mengambil nafas di antara sisa tenaganya yang ia paksakan. "Tidak apa-apa."

KAMU SEDANG MEMBACA
In The End...
FanfictionPada akhirnya... Semua yang telah ditakdirkan Tuhan, akan berjalan begitu adanya. Pada akhirnya... Semua yang berasal dari Tuhan, akan kembali padanya. Pada akhirnya... Apa arti dari sebuah penyesalan? Jawabannya adalah... Tidak ada! WARNING!!! SILA...