#prolog

229 51 21
                                    


Semua orang terlihat sangat sibuk dengan kegiatannya masing masing, banyak yang menyiapkan pementasannya ataupun sekedar melihat pertunjukan dari beberapa eskul. Acara perpisahan dihalaman sekolah yang sudah dihiasi dengan pendekoran, banyaknya siswa  siswi angkatan 73 SMA Nation Jakarta yang akan purna, hampir semua siswi menggunakan kebaya modern dan siswa memakai jaz hitam.

Adylan, cowok yang akan memainkan alat musik gitar listrik diatas panggung. Dia selalu saja berkarya dalam segala hal, bahkan bidang olahraga sudah dikuasai olehnya.

Adylan mempunyai band yang sangat terkenal disekolah ini. Siapa yang tidak kenal dengan Adylan, dia orang yang dingin, mukanya datar, ngomong bahkan sedikit seperti mengirit kata. Tetapi kalau orang yang sudah mengenali Adylan, bisa akrab dengannya. Seperti teman teman sekelasnya, Adylan berteman baik dengan semua teman kelasnya.

"SEMANGAT ADYLAN!!!" Teriak seorang siswi dari arah depan panggung dengan kulitnya yang putih, badannya yang pas, rambutnya sedikit bergelombang tergerai rapih.

Yang disemangatin hanya melambaikan tangannya sambil tersenyum tipis.

"Woi, gak usah teriak-teriak juga!" Protes Salsa, dia merasa budek mendengar triakan syakira. Ya yang triak adalah, Syakira.

"Gue seneng, akhirnya Adylan tampil."

"Kaya gak tau Syakira aja lo sal." Saut Nada memutar bola matanya malas.

"Kalau udah berhubungan sama Adylan, dia tuh paling heboh didunia ini" tambah Afifah sembari melipatkan kedua tangannya.

"Sirik banget kalian." Abai Syakira.

"Gue gak ikutan." Ucap Nadya membela diri.

Memang benar, Nadya tidak ikut membahas Adylan. Dia sudah paham dengan Syakira, jika ada yang berhubungan dengan Adylan dia tidak ketinggalan apapun. Bukan Syakira namanya, kalau tidak tahu kabar Adylan.

Seketika suasana menjadi hening, Syakira menikmati lagu dari band Adylan, sambil senyum-senyum sendiri.

Salsa merasa heran dengan sikap Syakira, Gadis itu sudah sangat lama mencintai Adylan sejak kelas X sedangkan sekarang mereka akan naik kelas XII tetapi Adylan sama sekali tidak menghargai perasaannya. Salsa kasihan dengan Syakira, dia tidak bisa hanya diam seperti ini. Dia berencana akan membantunya.

---

Hari senin. Hari yang sangat dibenci oleh semua murid SMA Nation, mereka harus berpanas panasan dilapangan sekolah dan berdiri diam.

Disinilah Syakira sedang berdiri diurutan ke tiga dari barisan belakang dan seperti biasa syakira selalu mendongakkan kepalanya lalu memiringkannya untuk melihat kebarisan Adylan.

"Lan?" Panggil Salsa yang berada disebelah Adylan. Yang masih berdiri mengikuti Upacara.

Ya jadi gimana?baru prolog ya. Permula juga. Coba tebak cerita ini nyata atau gak?

Tungguin kelanjutannya.

VOTE!!!

REVISI 26 MEI 2020.
-Gebbicand

struggleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang