Hari senin, hari dimana siswa SMA Nation akan melakukan Ulangan Kenaikan Kelas. Yang berjalan seminggu. Hanya kelas X dan XI.Adylan berjalan disepanjang koridor. tatapannya lurus, mukanya datar, dingin. dia memakai baju putih abu-abu dan memakai tasnya hanya dicangklekan ditangan kanan nya. Sudah biasa Adylan seperti itu.
Yang ada dipikiran Adylan hanya akan fokus pada test nanti, dia akan melupakan semua masalahnya sejenak. Percuma saja kalau terus dipikirkan, akan mengganggunya.
Adylan sudah sampai depan ruangan test nya. Aturannya memang tidak boleh memasuki ruangan test sebelum ada pengawas dan tanda bel masuk. Jadi dia menunggu saja, sambil membuka bukunya, sedikit mengingat beberapa materinya.
Saat sudah memasuki ruangan test, Adylan hanya fokus pada soalnya. Dia tidak tengok kanan atau kiri. Berbeda dengan Variz, Naufal, Andika, dan Arfen. Mereka terus saja meminta jawaban kepada Salsa atau Nadya, tapi mereka berdua mau saja memberinya dengan jawaban yang benar.
Naufal sedikit menengok ke arah Adylan dan menanggilnya, untung saja Adylan tidak pura pura budek."Lan." Suara kecil Naufal.
Adylan hanya mengarahkan kepalanya ke Naufal.
"Gue liat lembar jawaban lo dong." Pintanya.
Adylan memegang lembar jawabannya dengan tangan kirinya menghadap ke arah Naufal, karena Naufal ada disebelah kiri Adylan dan itu sedikit jauh dari tempat duduk Adylan karena duduknya satu meja satu orang.
---
"Pah." Pangil Syakira pelan kepada Fatir. Dia sengaja menghampiri Syakira dikamarnya. Dan duduk disamping Syakira.
Hampir setiap hari Fatir atau Mira menghampiri Syakira, dia ingin tau perkembangan belajarnya, prestasinya, atau memastikan Syakira baik-baik saja. Mereka selalu menjaga anaknya. Begitu pun Fandy, Abang Syakira.
"Ada apa sayang." Balas Fatir. Dia tahu kalau Syakira sedang seperti ini, pasti sedang ada masalah.
"Adylan pah." Keluh Syakira, dia sedikit menunduk.
Syakira menjelaskan kepada Fatir dari kejadian yang kemarin.
Fatir cukup memahaminya, dia selalu menyempatkan waktunya untuk keluarganya. Dia tau, anaknya sangat membutuhkan nasehatnya.
"Sudah biarkan saja, kamu cukup diam dan gak perlu ngambil Adylan lagi dari dia. Papah tahu kamu bukan anak yang seperti itu. Sekarang gak usah dipikirin, buang jauh-jauh. Fokus saja pada test mu, kurang 3 hari lagi kan." nasehat Fatir sambil tersenyum dan mengelus kepala Syakira.
Syakira mengangguk dan tersenyum, dia sedikit lega karena sudah menumpahkan keluh kesalnya kepada Fatir. Syakira memeluk Fatir, hangat sekali. Sungguh dia sangat menyayangi papahnya.
"Makasih ya pah, papah selalu ngertiin Syakira."
"Iya sayang, oh iya nanti ada acara makan malam dirumah kita, dengan rekan kerja papah. Kamu ikut ya." ucapnya.
"Iya pah."
"Papah tinggal dulu." Pamit Fatir. Sambil sesekali mengelus kepala Syakira dan berdiri berjalan keluar.
Syakira mengangguk mengerti.
Acara makan malam dengan rekan kerja Fatir di mulai, Syakira dan Fandy bersikap sopan kepada keduanya yaitu Dery dan Mita. Mereka suami istri, dari cerita mereka sudah memiliki anak, seumuran dengan Syakira.
KAMU SEDANG MEMBACA
struggle
Genç Kurgu[ FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA ] [ VOTE + KOMEN !!! ] "Adylan" panggil Syakira. "Hm" "Gue boleh tanya?" "Apa" "(...) ?" "Lo cemburu?" "Eh, enggak" "(...)" Diam diam Syakira menghembuskan nafasnya lega. "Kenapa?" Tanya Adylan yang sangat curiga d...