6. Bagian enam

85 24 5
                                    


"Kok kamu bisa kayak gini, sayang?" Ucap Mita duduk di kursi samping ranjang Syakira, dia sengaja datang menjenguk Syakira yang di rawat dirumah sakit.

"Cuma kecapean aja tante." Jawab Syakira sambil tersenyum yang masih terbaring diranjang nya.

"Cepet sembuh ya, biar bisa masuk sekolah lagi." Kata Mita sambil mengelus lengan Syakira.

"Iya makasih tante." jawab Syakira lembut.

"Mamah kamu mana?" Tanya Mita sambil melihat sekeliling ruang rawat Syakira.

"Mamah lagi ngomong sama dokter tan." jawab Syakira sedikit mengingat.

"Oh iya sebentar, tante keluar dulu ya." pamit Mita sambil keluar dari ruangan rawat Syakira.

Syakira hanya mengangguk.

Setelah beberapa menit, Mita kembali masuk. Tetapi tidak sendirian, dia bersama seorang cowok. Entahlah siapa, mereka berjalan mendekat ke Syakira.

Syakira tidak mengerti, ini kebetulan atau bagaimana. Kenapa ada Adylan? Dia bersama Mita? atau kah Adylan anak dari Mita?

Syakira kaget, dia tidak tau harus ngomong apa. Adylan pun juga, tetapi dia masih saja memasang wajah datar dan dingin nya. Adylan berada disamping Mita, dia berdiri memandang Syakira dengan datar. Tetapi ada sedikit aura malas dari mukanya.

"kenalin Sya, ini anak tante. Namanya Adylan." Ucap Mita mengenalkan Adylan kepadanya.

"Sebenarnya, Syakira udah kenal tan." jawab Syakira dengan sedikit rasa tidak percaya nya, Mita ini benar Mamah dari Adylan.

"Kok bisa?" Tanya Mita lagi, dia penasaran sambil memandang ke arah Syakira dan adylan.

"Satu sekolah." jawab Adylan cepat dan masih memasang wajah datarnya. Dia sangat malas di ajak menemani Mita, Mamahnya ke rumah sakit. Dia bilang ada anak temannya yang sakit, karena terus saja di paksa oleh Mita. Akhirnya Adylan mau menemaninya. Dia benar-benar kehilangan mood nya ketika di ajak oleh Mamahnya, walau pun sebenarnya dia tidak membenci dengan kedua orang tuanya. Adylan hanya merasa sedih, karena kedua orang tuanya tidak pernah memperhatikannya.

Adylan tidak bisa merasakan kehangatan makan malam bersama atau sekedar mengobrol bersama saling bertukar cerita. Dan berbagi keluh kesahnya selama ini, dia tidak pernah merasakan hal itu, walaupun hidupnya serba berkecukupan tapi dia tidak membutuhkan itu semua. Yang dia butuhkan hanyalah perhatian dari kedua orang tuanya, bukan harta semata yang selama ini dia dapatkan.

"yaudah, kalo kalian udah saling kenal." Kata Mita.

Setelah itu, Mita dan Syakira berbincang-bincang dengan banyak hal. Membuat Adylan sangat bosan, dia segera duduk di sofa ruang rawat Syakira, sambil memainkan ponselnya.

"Eh, ada mbak Mita." Ucap Mira, Mamah Syakira yang baru saja masuk dari pintu dan mendekat ke arah Syakira.

"Iyaa jenguk si cantik ini, mbak." Balas Mita sambil melihat ke arah Syakira.

Syakira hanya tersenyum, dia merasa Mita sangat sayang kepada nya. Tetapi kenapa Mita kurang perhatian ya dengan Adylan? Entahlah.

"Oh iya ini anak ku, namanya Adylan. Sini." ucap Mita memperkenalkan ke Mira dan menyuruh Adylan untuk mendekat.

"Ganteng ya." jawab Mira yang sedang disalimi oleh Adylan.

Adylan yang diperlakukan seperti itu, hanya tersenyum simpul tetapi cuma sebentar. Seolah-olah tidak boleh ada yang melihat senyumannya dan kembali ke wajah nya yang datar.

"Udah lama mbak?" Tanya Mira.

"Belum nih."

Kalian tau kan kalau ibu-ibu sudah bertemu seperti ini, tidak akan selesai berbincang.

struggleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang