14. Empat Belas.

52 12 2
                                    

Perhatian semua, kalian harus vote cerita ku!!!!!!!

Syakira berjalan dikoridor sekolah sendiri, dia tidak bersama teman-temannya. Adylan juga tidak tahu dimana, Syakira tidak melihatnya setelah berangkat bersama. Sekolah terlihat sangat sepi, karena pelajaran sedang berlangsung. Dia sengaja keluar kelas menenangkan pikirannya. Entah lah pikirannya saat ini sedang kacau, padahal tidak terjadi apa apa.

"Sya!"

Syakira membalikan badan nya, kearah orang yang memanggilnya. Orang itu melangkah mendekati Syakira sampai ke hadapannya. Syakira tersenyum.

"Lo gak masuk kelas?"

"Oh gue tadi habis ke toilet Ken." Balas Syakira berbohong, padahal dia keluar kelas hanya untuk menenangkan pikirannya.

"Gue balik dulu ya, dah." Syakira berbalik menuju kelasnyaa, meninggalkan Kenan.

Kenan hanya menatap punggung Syakira yang semakin jauh. Kenan merasa, Syakira sedang tidak baik-baik saja.

---

"Lo beneran gapapa kan Sya? Gue liatin lo dari pagi diem." Ucap Afifah yang sedang berada di cafe bersama Syakira duduk berhadapan. Mereka memilih meja yang hanya dipakai berdua.

"Eh, enggak kok." Syakira tersenyum.

"Kalo emang lo gak mau cerita dulu yaudah gak papa, nanti kalo lo udah mau cerita bilang sama gue ya." Afifah tau, pasti ada yang disembunyikan oleh Syakira.

"Ikut gue yuk." Afifah berdiri dan menarik Syakira untuk ikut denganya.

Syakira tersenyum melihatnya, walaupun tempat ini sederhana tetapi bisa sedikit melupakan kejadian itu.

"Thanks ya Fah, udah bikin gue mendingan." Syakira menatap Afifah, memeluk sahabatnya itu. Mereka sudah lama bersahabatan dari kelas 3 SD.

Sejak Syakira ditinggalkan oleh Valdo, sahabat kecilnya itu. Dia merasa sangat kehilangan, sempat murung tidak mau makan ataupun sekolah. Valdo lah yang menemani Syakira ketika sedih, murung, bahkan selalu menghibur Syakira agar melupakan kesedihannya. Valdo meninggalkan Syakira begitu saja saat mereka sedang asik bermain ditaman, dia sama sekali tidak mengatakan apapun kepada Syakira. Setelah dibujuk oleh mamahnya, akhirnya Syakira luluh dengan kata - kata mamahnya. Dan pada saat itu Syakira tidak merasakan kesepian lagi karena ada Afifah yang selalu menemaninya sampai sekarang. Mungkin kalau tidak ada Afifah, Syakira akan terus murung dan tidak semangat untuk sekolah.

Hari sudah menjelang sore, akhirnya mereka memutuskan untuk pulang karna Mira pasti khawatir. Syakira sampai di rumah, dia langsung masuk menghampiri Mamahnya. Setelah itu dia masuk ke kamar merebahkan dirinya di ranjang nya, hari ini benar - benar lelah hingga Syakira ketiduran.

Sekitar pukul 17.55 Syakira belum juga bangun. Fandy keluar dari kamarnya, merasa ada yang kurang akhirnya dia memasuki kamar Syakira. Berjalan menghampiri adik kesayangannya itu sambil berkacak pinggang. Syakira masih saja bermalas malasan enggan membuka matanya.

"Gila nih anak, belum bangun juga." gumamnya.

"WOIII BANGUNNN BEGOO!!!" Teriak Fandy dengan cengirannya.

Yang dibangunkan, hanya menarik selimut menutupi seluruh badannya.

Fandy menggelengkan kepalanya, dia sudah mulai kesal ternyata. Sangat susah membangunkan Adiknya, akhirnya terlintas ide.

"Ada Adylan tuh." Ucap Fandy asal, padahal tidak ada Adylan sama sekali. Itu hanya akal - akalan Fandy saja.

Syakira sama sekali tidak menghiraukan ucapan Abangnya itu, kalaupun ada Adylan dia akan tetap bodoamat. Fandy yang melihat itu bertambah kesal, benar - benar Adiknya ini sangat menguji kesabarannya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 17, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

struggleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang