8. Bagian Delapan

84 21 5
                                    


Sudah tiga minggu liburan sekolah. Hanya ada 5 hari sisa nya. Selama liburan, beberapa kali Mita dan Adylan datang ke rumah Syakira untuk sekedar silahturahmi. Adylan dan Syakira juga berbicara tentang banyak hal, walaupun Syakira belum terbiasa. Di hari minggu, Syakira sengaja meminta Abang nya menemaninnya untuk liburan. Kondisi Syakira sudah jauh lebih baik dari sebelumnya, bahkan sudah bertengkar dengan Fandy seperti biasa. Saat Syakira sakit yang paling memperhatikanya adalah Fandy, walaupun sering bertengkar tetapi Fandy tetap selalu menjaga adiknya.

Syakira meminta untuk liburan ke puncak, seperti nya suasana nya sejuk dan tenang. Untuk tempat tinggal, mereka akan memakai vila keluarganya.

Syakira sedang jalan-jalan di sekitar depan vila bersama Fandy, tidak ada henti nya mereka bertengkar. Semua itu jelas di mulai oleh Fandy yang meledek Syakira dengan apapun.

"Diem lo bang!" Keluh Syakira kepada Fandy yang terus saja meledek tentang Adylan.

"Elah, bilang aja lo seneng kan di ejekin Adylan mulu sama gue." saut Fandy sambil tertawa.

"STOP BANG!" Syakira sedikit teriak, dia sudah sangat kesal dengan Fandy.

"Durhaka lo sama gue dek." ledek Fandy lagi. Abangnya ini, minta dilempar ke kutub utara.

"Bodoamat." Ucap Syakira sambil mengeluarkan lidah nya ke arah Fandy.

Syakira terasa sangat cape, sudah berkeliling di kedua hari ini. Tidak lupa juga Syakira berfoto ria dengan Fandy.

Syakira duduk disalah satu bangku yang ada di sana, tidak lama Fandy ikut duduk disamping Syakira.

"Cape lo?" Tanya Fandy ke arah Syakira.

Dalam hati Syakira 'ya iyalah, tau kan gue duduk, muka udah pucet kekgini masih aja tanya. Dasar' Syakira melihat abang nya dengan tatapan sadis, sudah biasa Syakira seperti itu. Karena menurutnya, abang nya ini sangat jail dan suka meledek Syakira. Tiada hari tanpa bertengkar dengan Fandy.

"Iya kampret." jawab Syakira sangat kesal dengan Fandy.

"Gue beli minum dulu dek." Akhirnya pun Fandy berdiri dari duduk nya dan pergi membeli minum.

"CEPETAN BANG!" Teriak Syakira.

"Sabar." balas Fandy yang sudah agak jauh tetapi masih bisa didengar oleh Syakira, terlihat muka Fandy sedikit kesal.

"Hei Sya!"

"Eh bang mana minum nya, haus gue." Ucap Syakira yang masih memainkan ponsel nya tanpa melihat orang yang baru saja memanggilnya dan menjulurkan tangan nya berisyarat meminta minum yang dibelikan Fandy.

"Gue Adylan, Sya." Reflek Syakira langsung menarik tangannya dan menghadap Adylan yang duduk disampingnya, dia benar-benar kaget kenapa Adylan ada di sini? Dia liburan juga? Kenapa bisa kebetulan seperti ini? Dimana-mana pasti ada Adylan.

"E..ehhh i..yaaa." Jawab Syakira berbata bata dia tidak tau harus menanggapi seperti apa, yang jelas dia bingung.

"Lo disini juga?" Tanya Adylan yang sudah saling tatap dengan Syakira.

"ii..yaa nihh." Syakira membuang tatapan nya ke arah lain, dia tidak bisa bertatapan dengan Adylan lama-lama.

"Sama siapa?"

"Bang Fandy, Lan." Syakira hanya menjawab seadanya dia tidak tau menjawab seperti apa. Apa ini kerjaan nya Bang Fandy ya? Mengajak Adylan ke puncak? Buat apa Bang Fandy ngajakin Adylan? Mereka dekat? Ah sudah lah cape juga berangan angan seperti itu.

"Gue tadi gak sengaja liat lo lagi duduk disini. Gue kira bukan, tapi waktu dideketin beneran lo." Ucap Adylan yang sudah terlalu panjang menurut Syakira, aneh.

Syakira hanya menjawab dengan anggukannya.

"Lo sendiri? Atau sama siapa?" Syakira bertanya kepada Adylan, sekarang posisi Syakira sudah kembali berhadapan dengan Adylan dan bertatap.

"Sama Variz, Naufal, Andika, Arfen. Tuh mereka kesini." Jawab Adylan melihat sekeliling dan menunjuk Sahabatnya yang sedang berjalan ke arah mereka.

"Oh." Balas Syakira melihat apa yang ditunjuk oleh Adylan sambil mengangguk.

"Asik nih udah ada yang baikan." Ledek Arfen sedikit tertawa, saat mereka sudah berdiri didepan Adylan dan Syakira.

"Si curut malu-malu kucing noh, Sya." Saut Variz meledek Adylan. Tanpa Adylan sadari, sahabatnya menertawainya sangat keras bahkan Andika sambil memeganggi perutnya.

"Diem!" Pinta Adylan dengan suara yang kecil karena dia tidak mau jadi perhatian orang banyak.

Syakira hanya tersenyum mendengar perdebatan Adylan dengan sahabatnya. Tetapi tidak lama, Fandy datang dengan membawa minum yang dibelikan  untuk Syakira.

"Kok ada Adylan?" Tanya Fandy heran, melihat satu persatu yang bersama Syakira. Padahal hanya akting, agar Syakira tidak mengetahui rencananya.

"Iya bang tadi gak sengaja ketemu Syakira." Jawab Adylan.

Fandy hanya mengangguk mengiyakan.

"Bang, Adylan mau deketin adik lo tuh." Saut Naufal sambil tertawa, dia meledek Adylan untuk membalas perbuatan Adylan yang sering mengejeknya tentang Salsa.

"Fitnah bang." Ucap Adylan cepat dengan cengengesan.

"Percaya sama gue aja bang." Ucap Naufal lagi yang sudah medekat ke arah Fandy.

"Deketin aja tuh, dia galau terus ditinggalin lo Lan." Balas Fandy santai, sesekali melirik Syakira dan Adylan.

"ABANG!!!" Teriak Syakira dengan rasa kesalnya. Dia tidak peduli menjadi pusat perhatian orang banyak.

"Budek gue Sya." Protes Variz sambil menutupi telinganya.

"Sukurin." Syakira berdiri dari duduknya dan berniat untuk pergi dari situ, karena dia sangat malu dengan ulah abangnya.

"Kejar Lan, nanti dia nyasar." Pinta Fandy dan sahabat Adylan mengiyakan.

Adylan langsung lari mengejar syakira, dia mengejar Syakira yang terus berjalan sekeliling kebun. Menyamakan langkahnya dengan gadis itu dan berjalan beriringan.

"Pasti lo di suruh Abang, buat ikut kesini kan." Syakira bersuara, dia tahu itu Adylan. Dan masih dengan raut muka kesalnya.

Adylan tersenyum tipis, sangat tipis. Tidak bisa dilihat oleh siapapun, termasuk Syakira yang ada di dekatnya. Gadis ini menggemaskan sekali.

"Gue tahu, lo masih marah" hardik Adylan dengan muka datarnya menatap jalanan.

Haiiii semuaaaaaa!!!! Baruu up maaf yaa banyak kegiatan nih wkwkwkwk.
Happy new year semuaa! Eh udah kelewat ya?gapapa kan(: Semoga ditahun 2019 bisa lebi baik lagi.
Masi pada setia gak nih?pada nungguin gak ya?

Tunggu kelanjutannya
Vote
Coment.

REVISI 26 MEI 2020.
-Gebbicand

struggleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang