Beberapa bulan setelah Karina dan Martis putus, kami pun mengikuti Ujian Akhir Sekolah (UAS) dan Ujian Nasional (UN).
Yang pertama adalah UAS dan kemudian disusul dengan UN.
Di hari pertama ujian UAS, semuanya berjalan dengan lancar tanpa hambatan, dan aku yakin ke depannya semua akan baik-baik saja.
Aku pun pulang ke rumah dengan hati yang gembira karna sudah melewati ujian yang cukup menguras otak.
Ayah dan ibuku selalu mendukung apapun yang sedang aku alami, mereka selalu memberikan asupan gizi yang lebih disaat-saat tertentu, terutama disaat ujian.
Mereka ingin aku menjadi anak yang pintar dan membuat mereka bangga di kemudian harinya.
Selesai makan, aku pun langsung merebahkan badan di kasur karna pertarungan yang cukup melelahkan.
Di sela-sela istirahatku, ada pesan yang masuk di hpku. Saat ku lihat, ternyata Karina yang mengirim pesan, dan dia mengatakan bahwa dirinya dan Martis sudah balikan.
"Kak, kami udah balikan, dia minta balikan samaku dan ya udah aku mau balikan sama dia." Kata Karina dengan penuh semangat.
Aku dapat merasakan aura kesenangan di dalam diri Karina, tetapi tidak denganku.
"Waktu itu kamu bilang kalau dia itu keras, tempramental dan gak baik orangnya, trus kenapa sekarang kalian balikan?" Jawabku dengan emosi yang kian memuncak.
"Iya kak, katanya dia mau berubah, awalnya aku gak percaya, tapi aku mau kasih dia kesempatan sekali lagi."
"Jujur, kakak kecewa samamu, kau udah menjelek-jelekkan dia, dan sekarang kamu menjilat ludahmu sendiri. Udah kakak bilang dari awal kalau memang masih bisa dipertahankan ya pertahankan aja, kalau gak bisa baru dibicarakan baik-baik." Aku sangat kecewa dengan sifat labilnya Karina, bukan sekali aja dia seperti ini, tapi sudah berkali-kali, dan aku pun tidak sanggup lagi untuk kali ini.
"Ya udah sih kak, yang lalu biarlah berlalu, yang penting kan kami udah balikan. Bye." Karina menghentikan percakapan kami.
Inilah resiko jadi pendengar dan pemberi saran yang baik, yang pada akhirnya akan disia-siakan.
Aku sering memberikan saran kepada setiap orang yang curhat kepadaku, tetapi ada juga yang menjadikanku kambing hitam dalam masalah yang dialaminya, termasuk Karina.
Perbuatan baik tidak selamanya membuahkan hasil yang baik, dan tidak mendapatkan respon yang baik pula.
Meskipun begitu, aku tetap berdoa supaya kedepannya tidak terjadi hal-hal yang tidak diduga.
Sudah hampir terbuka salah satu penyebab diriku sangat terpuruk pada tiga tahun lalu. 😅
Ditunggu lanjutannya ya teman-teman 😆
Terima kasih sudah membaca 🙏😘
Jangan lupa vote dan commentnya ya 😉😉
See You Next Part 😍😘
![](https://img.wattpad.com/cover/164403378-288-k423768.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Three Years Ago (Selesai)
Teen FictionYang lalu biarlah berlalu. Jika itu menyakitkan, lupakanlah, tetapi jika itu menyenangkan, maka kenanglah. Aku tidak mungkin bisa sampai seperti saat ini tanpa pelajaran di masa laluku. Ketika aku berada di masa itu, aku sangat mengabaikan pelajara...