Di satu sisi aku senang karna lulus, tapi di sisi lain aku juga sedikit sedih karna tidak ada satupun dari Martis dan teman-temannya yang lulus PTN.
Dalam benakku, mungkin ini teguran dari Tuhan, karna mereka sempat mempermalukanku.
Perasaanku yang pernah tertekan sebelumnya langsung terbayar dengan hasil yang lebih memuaskan.
Sejak aku lulus, ibuku lah yang menemaniku mengurus berkas-berkas, dan mengantarkanku kemana pun aku pergi.
Untuk biaya kuliah, aku tidak terlalu membebani mereka karna aku mendapatkan beasiswa sampai aku tamat kuliah.
Selama kuliah, aku membantu ayah berjualan ketika ada jam kosong dari mata kuliahku, tetapi malamnya aku juga tidak lupa untuk belajar.
Aku tidak ingin mengecewakan orang-orang yang sudah mendukungku sampai seperti sekarang ini, terutama ayah dan ibuku.
Bukan aku yang membalas perbuatan mereka dulu, melainkan Dia yang selalu mendengar doa dan curahan hatiku.
Percayalah, ketika kita menyerahkan segala kekhawatiran di hati kita kepada Dia, pasti akan ada jalan keluar dan kebahagiaan yang tidak akan pernah kita duga sebelumnya.
Terima kasih buat kalian yang sudah membaca, ngevote dan memberikan komentar di cerita ini, semoga di cerita selanjutnya juga seperti ini ya 😊
Love You All 😙😍
See You Next Story 😉😉
KAMU SEDANG MEMBACA
Three Years Ago (Selesai)
Teen FictionYang lalu biarlah berlalu. Jika itu menyakitkan, lupakanlah, tetapi jika itu menyenangkan, maka kenanglah. Aku tidak mungkin bisa sampai seperti saat ini tanpa pelajaran di masa laluku. Ketika aku berada di masa itu, aku sangat mengabaikan pelajara...