18

2.7K 401 16
                                    

Aku kira delu, ternyata emang beneran ada orangnya didepan mataku sekarang.

"Jisoo?"

"Josh," dia mengkoreksi setelah Jenna bicara.

Idih, gaya banget.

Aku melihat Jisoo dengan tatapan galak dari atas sampai bawah. Heran juga kenapa Jenna bisa tahan sama yang model-model kaya Jisoo gini. Soalnya, rata-rata, anak band itu jahat-jahat walaupun keliatannya si Jisoo ini enggak keliatan begitu.

Tetep aja aku nggak suka.

"Wow, easy man," Katanya sambil tersenyum manis ke arahku.

Aku jadi merinding.

Yah, sebenarnya sih Jisoo nggak jelek-jelek amat. Tapi kalau doi senyum manis gitu ke aku gimana aku nggak mendadak merinding?

"Ngapain disini, Josh?"

"Yeah, aku tadi iseng kesini karna lagi pengen beli, eh ternyata i met you two,"

Nggak usah pake bahasa inggris bisa nggak sih? Aku bodoh banget dipelajaran itu soalnya.

Mulut Jenna ber-oh ria diikuti dengan senyuman Jisoo yang..... errrr. Gimana ya.

"Mau join?" Tanyaku iseng padanya, ia langsung menggelengkan kepala,

"Oh, enggak makasih. Aku harus pergi karna band-ku sebentar lagi akan tampil. Duluan ya! Bye," Ia terlihat buru-buru dan aku belum sempat menjawabnya, ia langsung melengos pergi dari kedai.

"Ngakak, baru diomongin eh tiba-tiba nongol orangnya,"

"Jangan ngomongin dia mangkanya! Aku nggak suka,"

Kulihat Jenna tertawa lumayan keras sambil memegangi perutnya.
Lucu deh. Tapi aku nggak suka dia ketawa ditempat umum gini. Diliatin sama cowok-cowok disebrang soalnya.

"Ya kan biar kamu tau, biar nanti nggak ngambek kalo tau dari orang lain." Katanya dengan masih sisa-sisa tertawa.

Aku? Ngambek?

Hm. Iya juga.

"Pokoknya aku nggak suka kalo kamu ngomongin dia lagi!"

"Ish, bawel."

***

Kalian tau apa aja yang terjadi 3 hari setelah insiden ketemu Jisoo di kedai ice cream?

1. Besoknya, Jisoo nyamperin Jenna yang waktu itu baru aja sampai digerbang sekolah. Kenapa aku tau? Kebetulan lagi dateng pagi.

2. Jam istirahat dihari yang sama, saat aku dan Jenna lagi asik pacaran dikantin, tiba-tiba Jisoo datang bawa piring dan minuman basa-basi bilang kalau tempatnya penuh. Padahal dia nggak buta, masih banyak tempat kosong.

3. Hari kedua, sayang aku terlambat. Tapi, aku tau info dari Seungcheol kalau dipagi harinya, Jisoo menghampiri Jenna.

4. Hari ketiga, alias hari ini.

Kepalaku mulai mendidih, tiga hari harus diganggu Jisoo yang basa-basinya bodoh banget. Padahal jelas-jelas dia kayak mau ngajak Jenna balikan.

Kenapa harus sekarang?

Dan, emang Jennanya mau?

"Kuperhatikan kalian bareng terus ya?" Tanyanya sambil menyeruput minumannya. Aku mendengus sebal.

"Lah, kan udah dari dulu." Ucapku datar sambil menyilangkan tanganku didada.

"Jadi pengawal, Josh. Lucu nggak?" Jenna bertanya dengan menggebu-gebu senang.

Eh?

Serius, sifat supelnya Jenna kadang-kadang merugikan. Apalagi disituasi kayak gini.

Mau cemburu, tapi nanti takut diketawain Jenna.

"Oh? Enak dong, Han?" Tatapan Jisoo dari yang kearah Jenna lalu kearahku.

"Yah, gimana sih rasanya diperhatiin? Seenggaknya aku nggak ngacangin perhatiannya Jenna."

1-0.

Yang disebrangku hanya senyum tanpa membalas. Biarin. Aku udah cukup sabar sekarang.

"Eh? Hahahaha." Jisoo ketawa garing sambil menggaruk rambutnya yang pasti nggak gatal sama sekali.

"Kenapa?" Tanyaku sesaat setelah tawanya reda.

"Nothing. Kamu lucu, Han."

Astaga, dia bikin aku merinding dua kali.

"Lucu darimananya, Josh? Orang ngeselin gini!" Kata Jenna sambil menyubit pipiku pelan.

Duh, jadi malu.

"Hahaha. Udah ah, aku sama Jeonghan pergi duluan ya! Dia belum bersihin kamar mandi nih," Katanya lagi sambil berdiri dari kursi, aku pun juga ikut berdiri.

Nah gitu dong. Daritadi udah ngekode pake muka tapi nggak peka-peka.

Jenna pun berjalan duluan didepanku,

"Buruan! Lama banget!"

"Iya, sayang! Sabar dong,"

"Idih!"

***

Hari sabtu, cuacanya nggak terlalu panas walaupun udah cukup siang, pas buat ngajak Jenna kencan. Hehehe.

Aku sengaja nggak kasih tau kalau mau kerumah Jenna, tapi aku udah izin sama Ibunya.

Ibu sama Bapaknya tau loh kalau aku ini pacarnya Jenna. Hehehehe.

Terakhir kali sebelum berangkat, nggak lupa ngaca dulu. Biar Jenna makin lengket nanti, aku sengaja menyemprotkan parfum banyak-banyak biar wangi sepanjang hari. Haha.

Saat aku hampir tiba gang rumah Jenna. Mataku sukses terbelalak lebar.

Ngapain Jisoo didepan rumah Jenna?!

"Jen, i wish i have a second chance to fixed my mistake, can i?"

Sial!

a J team - Yoon Jeonghan ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang