6

3.9K 214 7
                                    

1 minggu berlalu

Kondisi Arlan sudah semakin membaik, jika diizinkan keluar dari rumah sakit rencananya Arlan hari ini akan pulang ke rumah. Arlan tentu bahagia karena sebentar lagi bisa merasakan udara segar kembali, berkumpul bersama keluarganya, merasakam nyamannya kamar tidur sendiri dan tentunya bisa mencari strategi untul mendapatkan pujaan hati.

Tapi, di balik kebahagiaan Arlan itu pasti ada yang namanya kesedihan. Nola, adik kecilnya sedang merengek di bawah ketiaknya. Ia tidak mau berpisah dari dokter gantengnya.

"Abang jangan keluar dong, memdingan sekarang abang sakit lagi".

Jamal dan si kembar mendengus sebal mendengar rengekan adiknya yang imut tapi menyebalkan ini.

"Dek Nola gimana sih bukannya seneng Bang Arlan sembuh ini malah nyuruh Bang Arlan sakit lagi".

Tak menghiraukan perkataan Gavin, Nola masih asik merengek pada abang tertuanya.

"Abang, please!!". Bujuk Nola sambil mengeluarkan jurus memelasnya, matanya berkaca-kaca sehingga membuat Arlan tidak tega.

"Nggak". Ucap Arlan tega.

Tangisan Nola pecah seketika.

"Huaaaaaaa bang Arlan jahat, hiks hiks bang Jamal, bang Gavan sama bang Gavin juga jahat hiksssss hiksss". Nola memukuli Abang tertuanya dengan sadis.

"Au sakit La, ampunn". Ringis Arlan.

"Nggak mau, Bang Arlan jahat hiks hiks hiks Nola benci bang Arlan. Nola mau cari abang baru aja", dengan super kilat Nola turun dari ranjang rumah sakit dan berlari keluar. Gavan dan Gavin segera mengejar adiknya sementara Jamal membantu Arlan yang kondisinya terlihat kacau karena kebrutalan adik bungsu mereka.

"Awas aja tu dokter sok ganteng, gara-gara dia adik gue jadi centil kayak gini". Desis Arlan kesal.

"Sudahlah bang nggak usah dipikirin banget, palingan setelah 3 hari lo keluar rumah sakit. Nola udah bakal lupa". Ucap Jamal enteng.

***

"Kakak! cepat! kamu pakai baju lama banget sih". Teriak Rahmi dari ruang tamu. Hari ini Rahmi dan keluarganya berencana akan bantu-bantu memasak di rumah Aditya untuk menyambut kepulangan Arlan.

Mereka sudah terlambat 30 menit, untungnya suami dan anaknya sudah berada di rumah Aditya. Jadi Rahmi sedikit tenang. Entah apa yang dilakukan putri sulungnya di kamar sana, memandi dan memakai baju saja butuh waktu 2 jam.

"Bentar lagi ma". Sahut Hani. Setelah memastikan bajunya rapi, Hani keluar dari kamar dan turun dari tangga untuk mendekati mamanya yang sedang menggerutu kesal.

"Ayo Ma". Hani langsung menarik tangan Mamanya.

"Papa sama Sony kemana Ma?". Tanya Hani di sela-sela perjalanan mereka menuju rumah Aditya.

"Udah duluan". Jawab Rahmi singkat.

Mendengar jawaban Mamanya, Hani langsung terdiam dan tidak mencoba untuk membuka pembicaraan. Ia tahu Mamanya masih marah padanya mengenai kejadian Arlan yang pingsan dan masuk rumah sakit.

Memang ia patut di salahkan, saat ini saja ia masih merasa bersalah makanya untuk menebus rasa bersalah itu Hani rela bantu-bantu memasak untuk menyambut kedatangan Arlan sekaligus ingin meminta maaf.

2 menit kemudian mereka sampai di rumah Aditya. Suasana rumah Aditya terlihat begitu ramai, ada Papa beserta adiknya yang terlihat mengacau saat Papanya sedang mengobrol dengan Aditya. Ada Dewa beserta istri dan kedua putrinya. Dan yang terakhir adalah Hani dan Mamanya sendiri.

My Young Boy (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang