Part 2

3.3K 354 19
                                    

Sebelum bercerita lebih jauh, Aku mau memperkenalkan diri dulu. Tidak adil rasanya, kalau kalian lebih mengenal Daniel Wang daripada aku?

Orang tuaku memberiku nama Whiska Adelia. Panggil saja aku whiska. Bukan Whiskas ya, karena itu makanan kucing.

Aku juga tidak tahu kenapa orang tuaku memberiku nama mirip dengan makanan kucing.

Tapi orang orang di sini memanggilku Amey, yang artinya adik cewek.

Tahun ini aku menginjak angka 24. Tinggi badanku 153 cm. Standart cewek Indonesia banget, kan? Berat badanku dapat dikategorikan ideal. Postur tubuh ini sangat membantuku dalam hal berpakain. At least, menurutku begitu.

Soal rambut mungkin tidak perlu penjelasan, karena aku berjilbab. Mungkin kalian akan lebih peduli dengan warna dan model jilbab yang kukenakan daripada rambutku. Bentuk wajahku bulat dan kulitku putih.

Mungkin lebih putih dari cewek Indonesia kebanyakan. Makanya orang sini suka mengira aku orang Filipina. Menurut mereka, orang Filipina memang lebih putih daripada orang Indonesia.

Setahun yang lalu aku merantau ke negeri Taiwan ini dan bekerja di panti jompo

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setahun yang lalu aku merantau ke negeri Taiwan ini dan bekerja di panti jompo. Tugasku sehari-hari, ya merawat para jompo.

Di cabang Beitou ini juga banyak TKA, tapi tak satupun yang berasal dari Indonesia.
Mereka berasal dari Filipina dan Vietnam. Tak satupun dari mereka yang kukenal. Mereka kebanyakan sombong. Tadi aku sempat di bentak beberapa kali karena salah memberi terapi pada pasien.

***
Jam model victorian di dinding berdentang dua belas kali. Itu artinya jam makan siang telah tiba. Aku berjalan ke loker untuk melepas celemek kerja lalu mengambil dompet dan gawai. Selanjutnya aku berjalan keluar untuk mencari makan siang di sevel terdekat.

Kakiku menyusuri trotoar yang diteduhi oleh barusan kayu putih yang tumbuh rimbun di sepanjang jalan. Baunya juga lumayan menenangkan indraku.

Ternyata sevelnya cukup dekat dari tempatku kerja

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ternyata sevelnya cukup dekat dari tempatku kerja. Menurut perkiraanku tidak sampai dua ratus meter. Aku mengambil sebungkus sushi vegetarian dan sebotol teh hijau dingin lalu membayarnya ke kasir. Setelah selesai, aku kembali ke panti untuk makan bersama pekerja lainnya.

WANG (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang