Part 11

2K 286 8
                                    

Awalnya kukira polisi itu sedang mengadakan razia TKA. Hal yang lazim dilakukan di malam tahun baru seperti ini.

Ternyata dugaanku salah. Para polisi itu mengabarkan bahwa Miss Wang mengalami kecelakaan mobil. Beliau meninggal di tempat.

Kulihat Wang yang kaget, sedih dan terpukul. Dia masuk mobil polisi untuk pergi bersama mereka menuju lokasi.

 Dia masuk mobil polisi untuk pergi bersama mereka menuju lokasi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Aku hanya bisa menyaksikan semua ini tanpa bisa berbuat apapun. Padahal aku sangat berharap sebaliknya. Kasihan pria yang baru saja menjadi temanku itu.

***
Siang tadi jenazah Miss Wang telah dimakamkan. Aku tidak bisa ikut dalam prosesi itu, karena dari bagian pekerja asing hanya satu orang yang di izinkan. Dan itu diwakili Buk Wik, secara dia yang paling senior di sini.

Bagaimana aku berharap bisa hadir di pemakaman dan mendampingi Wang di saat- saat terburuk seperti ini.Tapi apa boleh buat. Posisiku tidak mengijinkan untuk itu.

Sebenarnya Wang menawarkan sebuah undangan, supaya aku bisa hadir. Namun aku menolaknya dengan halus, karena posisiku di sini bukan siapa- siapa. Selain orang asing yang bekerja di salah satu Nursing home milik mereka.

Apa kata dunia,  teman, kerabat dan relasi bisnisnya. Kami berdua juga tidak ada hubungan apapun, selain teman. Itu juga baru beberapa waktu lalu. Aku tidak mau melampaui batas.

Sejak malam itu aku hanya bisa bertemu Wang sekali, yaitu pas kami melayat ke sana di hari pertama. Itu pun aku bersama dengan banyak pekerja lainnya. Dia juga dengan kerabat serta keluarganya. Kami hanya bersalaman sambil bertatap mata sebentar.

Selebihnya kami hanya mengobrol lewat gawai.

Sejak kejadian itu, setiap malam setelah jam sepuluh, kami akan mengobrol lama lewat gawai. Sampai salah satu dari kami mengantuk lebih dulu.

Aku berempati dengan berusaha menghiburnya lewat kata-kata klise. Hanya itu yang aku bisa. Kasihan sekali, ibunya adalah orang nomer satu di hidupnya. Itulah kenapa, dia sangat terpukul dengan kematiannya.

Selanjutnya, Kami juga bercerita tentang berbagai macam hal, mulai dari masa kecil, keluarga, hobby, bahkan tentang mantan dan cita-cita.

Semakin kesini kami bertambah akrab. Tidak jarang kami akan tertawa bersamaan untuk sebuah hal sederhana, meskipun hanya lewat suara. Sebenarnya, dia beberapa kali meminta untuk video call, tapi aku menolaknya karena aku malas memakai jilbab. Dia juga tidak memaksaku.

Dengan terjadinya peristiwa ini, maka Keberangkatannya ke Hongkong ditunda sampai minggu depannya lagi, di mana aku sangat mensyukurinya. Meskipun di dalam hati kecil ini, aku masih berharap dia tidak hanya menundanya, tapi membatalkan untuk selamanya.

Maksudnya ... Selama aku kerja di sini. Aku mulai menikmati kebersamaannya. Semacam ada rasa nyaman campur bahagia yang luar biasa, saat aku bersamanya.

WANG (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang