Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
KERIBUTAN kembali terjadi seperti beberapa hari yang lalu. papan pengumuman lagi-lagi disesaki oleh para siswa dengan rasa ingin tahu tinggi tanpa bekal mental kuat. sebagian besar menatap plakat baru yang ditempel dengan mulut menganga lebar ditutup oleh telapak tangan dan mata yang juga membelalak tidak kalah lebarnya. mereka kehabisan kata-kata, bahkan untuk menitiskan likuid bening saja tidak bisa.
para siswa dari kelas 3-C mungkin tahu apa penyebab plakat baru itu ditempel. felix, satu nama yang sudah menghilangkan satu nyawa teman kelas mereka. kesimpulan tanpa bukti mereka ambil semudah memutus tali.
felix yang melakukannya. felix yang membunuh hyunjoon. felix juga yang menghilangkan eksistensi siyeon dan nyawa chaewon dalam dua hari berturut-turut. tidak peduli ia benar pelakunya atau bukan, yang jelas felix sudah pasti terlibat, dan mereka tidak akan diam saja. tinggal mencari kebenaran dan beberapa hal lain yang belum terungkap, bukan?
felix yang sedang berjalan di balik kerumunan siswa itu harus menghentikan langkahnya kala kerah kemeja belakangnya ditarik oleh seseorang. memaksanya untuk mundur, melewati kembali koridor, kerumunan, serta siswa yang sudah ia lewati. felix berusaha untuk melepas genggaman kuat itu, namun bukan kebebasan yang ia dapat. justru plakat baru yang susah payah felix abaikan harus tertangkap mata liar khasnya kala kepalanya menengok arah kiri untuk melihat siapa yang menarik kerah kemeja yang tidak bersalah.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
plakat yang sama dengan pengumuman kematian chaewon. kali ini potret hyunjoon menghiasi plakat baru itu.
felix segera memejamkan matanya. menutupnya seerat mungkin tanpa ada keinginan untuk melihat lagi. ia terlalu takut. menghadapi dunia, teman-teman satu sekolah, satu kelas, satu asrama, satu kamar. bertembung sapa dengan potret hyunjoon malah membuat felix bergidik ngeri. tatapan tajamnya menusuk ulu hati felix sedalam-dalamnya. menggaritkan luka yang kian menganga lebar. lantas hyunjoon mengobatinya dengan gerun yang menggelenyar ke seluruh tubuh.
bukan aku! bukan aku!
tubuhnya mati rasa, bahkan ketika ditarik paksa oleh seseorang yang entahlah siapa. felix merelakan dirinya diseret secara memalukan di depan siswa lain yang sudah pasti sibuk membicarakan plakat baru, bukan mengekorinya melalui tatapan mata.