first chalk

1K 180 48
                                    

BEL masuk berbunyi nyaring

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

BEL masuk berbunyi nyaring. menyadarkan felix yang pandangannya terkunci ke arah cermin besar nan lebar di depan sana. dengan langkah gontai, kakinya melangkah keluar studio.

felix sedikit merasa ragu untuk kembali ke kelas. takut-takut saat membuka pintu kelas, air dingin serta berbau busuk malah bersatu dengan tubuh pasrah dan seragam tidak bersalahnya. ditambah tatapan sengit dari teman sekelasnya yang kebetulan lewat di depan studio. tatapan yang tajam serta menusuk itu serasa menguliti felix―yang tidak tahu apa-apa―di tempat.

dengan berjarak sekitar dua meter, felix mengekori park siyeon, gadis yang barusan memberikan tatapan tajam padanya. ketika menuruni tangga, siyeon menghentikan langkahnya. mau tidak mau felix ikut berhenti juga, matanya menatap awas, tidak ada yang tahu apa yang akan siyeon lakukan. rambut kecil meremang sebab si gadis park masih diam di tempatnya dengan kedua tangan terkepal erat di samping tubuh.

"berhenti mengekoriku seperti anak itik," desis siyeon.

desisan yang terdengar jelas di indra pendengaran felix membuatnya membatu di tempat. aura gelap yang menguar samar bisa felix rasakan, rambut kecil kembali berdiri.

"kita satu kelas jika kau lupa." felix menjawab. ia menuruni satu anak tangga, mendekat ke arah siyeon. "omong-omong, kau menghalangi jalan. keberatan jika aku mendahului?"

siyeon mendengkus, tangannya masih terkepal. siap menghajar pemuda di belakangnya kapan saja. sekali berbalik, wajah tampan itu akan berakhir menyedihkan.

"tidak ada namamu di kelasku."

terdengar suara tawa tertahan. "ya, karena gadis jeon itu menarik garis melintang menggunakan pulpen merah di atas nama lee felix."

"aku yang melakukannya!" dalam satu kedipan mata, wajah siyeon yang memerah menahan amarah berhadapan dengan felix yang terkesiap karena mendengar teriakan siyeon yang tiba-tiba.

pandangan keduanya bertembung lama, bertukar pikiran yang tidak sejalan. satunya ingin segera kembali ke kelas. satunya lagi ingin menuntaskan dendam kesumat yang kian melumatkan hati kecilnya.

kilat amarah saling bersusulan di manik siyeon. didukung oleh keheningan sekitar, membuat felix bisa mendengar jelas suara gemeretak gigi. gadis di hadapannya ini terlihat seperti seorang vampir yang kelaparan.

felix menahan napas sejenak. "bel masuk sudah berbunyi sejak dua menit yang lalu, jadi―" ucapannya dibiarkan menggantung di udara, sampai terbawa angin yang berembus ke arah barat. bersamaan dengan entakan sol sepatu siyeon yang menjauh.

tanpa berpikir lama, felix segera menyusul siyeon. bersiap menyambut teguran karena terlambat masuk kelas.

 bersiap menyambut teguran karena terlambat masuk kelas

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
fall on meTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang