second chalk

765 152 26
                                    

KORIDOR sekolah sudah sepi sejak empat jam yang lalu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

KORIDOR sekolah sudah sepi sejak empat jam yang lalu. tidak ada yang bersuka hati untuk berkeliaran ditemani cahaya bulan. pengecualian untuk siyeon. ketika dirinya tengah mencuri pandang dengan pupil berkilat iri pada felix yang menggerakkan seluruh anggota tubuhnya secara bergantian di dalam studio, seseorang menepuk bahunya. siyeon tidak bisa melihat jelas siapa dia, namun orang itu bertubuh tinggi dan terlihat seperti laki-laki.

darah siyeon berdesir tatkala menangkap kilatan yang memantul di balik punggung seseorang di hadapannya. jemarinya bergetar, kakinya tidak bisa berpindah tempat seolah merekat di atas lantai. perlahan, siyeon melirik kembali ke dalam studio. wajahnya memucat ketika mendapati felix tidak ada di sana. pantulannya pun tidak bisa siyeon lihat lewat cermin besar di dalam studio.

siyeon memberanikan diri untuk kembali memandang orang di belakangnya. dia masih betah berdiri di sana. wajahnya semakin memucat kala mengetahui sebilah pisau teracung tepat di ujung hidungnya.

kedua tungkai siyeon mendadak lemas; ingin berlari tidak bisa, ingin melawan tidak berani. setelah beberapa detik adu tatap dengan mata pisau, siyeon akhirnya dapat segera pergi dari sana. orang itu tidak langsung mengejar, melainkan menatap siyeon yang tengah lari kesetanan dengan seringai kecil.

saat siyeon membelokkan diri ke arah gerbang sekolah, langkah kaki di belakangnya mulai terdengar jelas. orang itu mengikuti dengan pisau tajam di genggaman.

langkahnya tergesa. suara sol sepatu terdengar saling bersusulan dengan hanya berjarak beberapa meter saja. keringat membasahi pelipis gadis malang yang tengah berlari disertai ketakutan; berusaha menyelamatkan diri.

dengan sempoyongan, siyeon sampai di samping pos. meraup oksigen banyak-banyak demi mengisi ulang paru-parunya. sebelum menarik langkah pulang ke asrama, siyeon menyempatkan diri untuk menatap kembali ke belakang. kemudian bernapas lega kala suasana lengang tanpa derap langkah kaki ia dapati sebagai jawaban.

siyeon tidak menyadari, di dalam pos, seseorang tengah memandanginya. dengan tatapan datar dan sebilah benda logam di genggaman.

 dengan tatapan datar dan sebilah benda logam di genggaman

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
fall on meTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang