extra: fifteenth chalk

322 84 18
                                    

piece by piece

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

piece by piece

NAKAMURA hina membuka pintu studio perlahan. ia membawa tubuhnya untuk masuk ke dalam, diekori empat gadis lain―kim lua, lee chaeyeon, yang yena, dan cho hyeyeon.

"kenapa kau berada di sini?" hina bertanya kala mendapati lee felix tengah duduk dengan kepala tertunduk dalam.

yang ditanyai dengan sigap berdiri dan mengambil ransel hitamnya. "maaf," ujar felix. setelahnya sosok pemuda lee itu melewati hina dan keempat gadis lainnya―meninggalkan jejak pertanyaan di masing-masing benaknya.

cho hyeyeon sedari tadi hanya diam memperhatikan. ekor matanya tidak berhenti mengikuti tiap langkah si pemuda lee. sampai akhirnya menghilang di balik pintu studio.

maniknya berbinar penuh puja yang sulit diucap. berpijar indah bagai kembang api di malam tahun baru. kepalanya pening tiap kali mengingat teman sekelasnya itu. hatinya pun terus meneriakkan nama lee felix, menciptakan sensasi aneh tersendiri.

gelenyar itu buyar disertai tepukan pada bahunya.

"kau baik-baik saja?" hina bertanya dengan raut khawatir.

hyeyeon tersenyum meski benaknya sudah memaki hina lebih dari satu kali. mulai detik ini, ia memberikan panggilan baru untuk si gadis nakamura. perusak fantasi seseorang.

sesuai dugaan, hina balas tersenyum. "baiklah, ayo kita mulai latihannya."

gadis bodoh ini tidak bisa membedakan jenis senyuman rupanya.

gadis bodoh ini tidak bisa membedakan jenis senyuman rupanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

terrible things

terrible things

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"bomin terlambat datang, ya?" jeon heejin―selaku ketua kelas―menanyakan keberadaan salah satu teman sekelasnya yang tanpa kabar itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"bomin terlambat datang, ya?" jeon heejin―selaku ketua kelas―menanyakan keberadaan salah satu teman sekelasnya yang tanpa kabar itu. wajah cantiknya memasang ekspresi kecewa tatkala diabaikan. semua siswa sibuk dengan kegiatan tidak berguna mereka masing-masing. tampak tidak peduli dan menganggap hilangnya bomin adalah perkara biasa.

lihatlah manusia-manusia bodoh ini. lantas maniknya menilik hyeyeon, memberi sinyal lewat tembungan dua pasang netra.

"tadi kulihat dia menarik.." hyeyeon sedikit berteriak, dan ia berhasil menarik atensi teman-teman sekelasnya dalam satu kali bicara. tidak seperti heejin yang justru dicuaikan.

gadis cho menunjuk seseorang di samping kirinya. sekali lagi, ia sukses membuat orang itu―lee felix―menjadi perhatian seisi kelas. "ke dalam toilet," lanjutnya.

kerja samanya dengan heejin, dan na jaemin tentunya berjalan lancar tanpa cacat. mereka berhasil membuat felix lagi-lagi dicurigai, ditusuk tatapan bengis, dan akan terus begitu―lagi dan lagi.

kerja bagus, teman-temanku.[]

fall on meTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang