thirteenth chalk

328 97 12
                                    

"JADI akhirnya dia mengaku juga, ya?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"JADI akhirnya dia mengaku juga, ya?"

kim seungmin yang mulanya tengah bersantai dengan novel tebal dalam genggaman menghentikan kegiatannya kala pintu kamarnya digedor keras seseorang. ia pikir itu adalah kim jisung atau lee donghyuck. walau malas, seungmin tetap bangkit dari kasur empuknya dan menyapa siapa gerangan oknum yang mengganggu waktu membacanya. lantas, matanya membelalak mendapati felix dengan seseorang yang katanya bernama han jisung.

pemuda lee itu langsung menjelaskan inti dari kedatangannya disertai seungmin yang segera menarik kedua pemuda itu untuk masuk dan duduk di atas kasurnya.

"benar. aku tidak sengaja melihat hyeyeon berbicara dengan heejin dan jaemin di lorong perpustakaan. saat itu waktu sudah terlalu sore untuk berkeliaran di sekolah. sebuah kebetulan karena aku lupa mengunci pintu perpustakaan, berhubung aku yang terakhir menggunakannya." seungmin mulai bercerita. "awalnya aku berjalan biasa saja, melewati mereka acuh tak acuh."

"namun pendengaranku masih baik. aku dengar inti pembicaraan mereka. "masukkan ini ke dalam tas felix. dengarkan apa pun yang ia ucapkan, lalu lakukan." begitu kata hyeyeon."

"aku tetap berusaha tidak peduli. hanya saja heejin bilang, "seungmin, kalau dengar apa yang kami bicarakan, lebih baik diam saja ya." aku hanya menoleh sebentar lantas berlalu. kupikir itu hanya candaan semata, namun aku sadar saat mendapati ekspresimu kala melihat plakat berisi siyeon yang menghilang. di situ aku tahu, hyeyeon, heejin, dan jaemin tidak sedang main-main."

"entah kau sadar atau tidak, tapi aku sudah mengingatkan dari jauh-jauh hari. memberi petunjuk secara bertahap," jelas seungmin.

kedua pemuda yang bukan penghuni kamar ini mengangguk-angguk. kepingan teka-teki perlahan mulai terisi. tinggal satu langkah lagi, dan semua ini akan selesai.

felix memijit glabelanya pelan. "pantas saja perihal siyeon yang ditemukan di toilet itu agak aneh. karena heejin yang melakukannya, maka heejin pula yang harus menyelesaikannya."

"karena itu hanya ada sidik jari heejin dan siyeon," final felix. "tapi apa dia setega itu melukai sahabat-sahabatnya?"

"menurutmu bagaimana? tampak seperti memiliki dua wajah, bukan?" seungmin tersenyum kecil. "jaemin pun sama. hyeyeon juga. mereka bertiga punya dua wajah. punya kedok manis untuk menutupi aslinya."

ekspresi senang terpatri di wajah felix. ia bertepuk tangan pelan. "yah, setidaknya semua akan kembali seperti semula. ayo, han. kita laporkan mereka bertiga." matanya melirik seungmin hangat. "seungmin, tidak keberatan untuk menjadi saksi 'kan?"

ketiga pelaku itu―hyeyeon, heejin, dan jaemin tidak merasa ketakutan sama sekali ketika para polisi menodongkan moncong pistolnya ke arah mereka, meminta untuk diam di tempat atau pelatuk akan mereka tarik, membuat nyawa masing-masing melayang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

ketiga pelaku itu―hyeyeon, heejin, dan jaemin tidak merasa ketakutan sama sekali ketika para polisi menodongkan moncong pistolnya ke arah mereka, meminta untuk diam di tempat atau pelatuk akan mereka tarik, membuat nyawa masing-masing melayang.

ketiganya sudah menduga hari ini akan tiba, dan mereka santai-santai saja saat borgol besi mengunci pergelangan tangan. seolah menyambut liburan panjang.

"dasar gila," bisik felix. dibalas anggukan oleh seungmin yang berada di sampingnya.

felix menyerahkan benda kecil yang digunakan untuk merekam suaranya pada seungmin. "ini perantaranya."

yang disodori hanya mengangkat bahu tidak peduli. tangannya enggan menerima, justru malah masuk ke dalam saku celana. "kau saja yang pegang."

"kau 'kan ikut?"

pemuda kim memutar bola mata diikuti kekehan pelan. ia berkata, "kau juga ikut. sebagai korban."

"saudara lee felix dan kim seungmin, silakan masuk mobil yang di depan, ya."[]

fall on meTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang