Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
NETRANYAbergerak mengamati. tanpa ragu menelisik tiap gerakan yang dibuat. letak bangkunya yang berada di paling belakang memberi dukungan penuh atas acara memperhatikannya. katakanlah felix sekarang sudah mirip seperti seorang penguntit. tapi, ia perlu melakukannya demi saran jaemin. biarlah apa pun anggapan teman-teman yang memergokinya tengah menilik shuhua dengan mata memicing tajam.
shuhua kembali meringis. kulit sekitar gelang hitam ketat itu tampak memerah dan sedikit mengeluarkan darah. ia terlihat kesakitan dengan aksesori yang digunakannya sendiri.
benar kata renjun. pergelangan kiri shuhua berdarah. kurang tajam apalagi penglihatan pemuda blaster ini sampai bisa menangkap likuid kental berwarna merah.
detik berikutnya, shuhua mengangkat tangan kanannya pelan, mengalihkan perhatian seisi kelas dari materi yang sedang disampaikan kim-ssaem.
"ada apa, nona yeh?" kim-ssaem bertanya. meski sedikit terganggu karena pelajarannya dipotong, ia tetap menghormati shuhua yang mungkin mengalami masalah pribadi.
"toilet.." lirihnya seraya bangkit. tanpa menunggu izin apa pun dari kim-ssaem, shuhua melangkah keluar kelas.
yang sedang mengajar menghela napas pelan. lantas kembali melanjutkan materi yang sempat tertunda.
manik felix masih anteng menatap ambang pintu yang kini terbuka lebar. shuhua meninggalkan kelas dengan terburu-buru sampai lupa menutup pintu. tidak sengaja, kedua mata kelamnya bertemu dengan seungmin yang ternyata sedang menatapnya datar.
andai felix menyadarinya, seungmin baru saja memberikan sinyal. tanda bahaya. namun percuma saja, karena dasarnya dua makhluk bodoh ini saling membelakangi dan tidak memahami satu sama lain.
tembungan itu diputus oleh teguran kim-ssaem.
"kim seungmin! tolong tutup kembali pintunya."
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
bel pulang dibunyikan tepat pada pukul dua siang. rutinitas seperti biasa akan kembali terjadi. adegan siku-menyiku demi menjadi yang pertama keluar kelas. tetapi, mungkin untuk kali ini saja, rutinitas itu dihancurkan secara paksa oleh heejin. ketika yang lain berebut keluar kelas, ia malah melawan arus. menjadi satu-satunya orang yang berusaha masuk ke dalam.