SUARA dentingan jam mendukung felix untuk terjaga. jarum pendeknya menunjuk angka dua belas, sedangkan jarum panjangnya menunjuk angka dua.
felix menatap langit-langit kamar seolah tengah menyelami lautan dalam. dengan kedua tangan menyilang di belakang kepalanya sebagai bantal, felix menolak keras untuk menjemput alam mimpinya. masa bodoh si kapal mimpi akan berlabuh di pulau mana. felix hanya sedang menuntaskan pikiran liar, serta satu-dua pertanyaan yang betah menginap dalam benak.
kepalanya menoleh ke kanan lantas kembali ke depan; melirik bae jinyoung dan lee jeno yang sudah menutup mata sempurna disertai dengkuran halus. sebuah kesempatan bagus untuk melakukan uji coba lainnya.
felix menarik napas pelan. matikan lampunya.
satu detik.
dua detik.
tidak terjadi apa pun. felix masih bisa melihat sekeliling kamarnya dengan jelas. lampu di tengah langit-langit kamar masih menyala terang. glabelanya mengerut, bingung akan apa yang ia lakukan sendiri. hingga ia menyadari kekeliruan yang dibuatnya.
"matikan lampunya," gumam felix. terdengar sedikit keraguan di sana.
lampu padam seketika. felix terperanjat di atas kasurnya. kebetulan 'kan?
"nyalakan lagi." kamar pun kembali terang seperti beberapa saat yang lalu. ekor mata felix yang senang berkelana, mulai menyisir segala sudut. tidak ada sesuatu yang janggal di sana. hanya ada tiga manusia, dengan satu orang yang masih terjaga.
felix menghempaskan tubuhnya kembali.
kebetulan. pasti ada hantu yang melakukannya.
ia berusaha memejamkan matanya kendati tidak akan bisa. karena pertanyaan lagi-lagi berterbangan di dalam kepala.
KAMU SEDANG MEMBACA
fall on me
Fanfictiontidak jahat bukan berarti felix tidak bisa menyakiti. ⚠ bullying, violence and bloody scenes, minor characters death, self-harm