Reynand 5

5.2K 270 1
                                    

Reynand mengguling-gulingkan tubuhnya di atas kasur. Dia merasa sangat bosan setelah sahabatnya pulang dari rumahnya tadi pagi. Karena hari ini adalah hari minggu, dan Reynand tidak ada acara pergi ke manapun.

Yang dilakukan Reynand hanya makan,minum, nonton tv, boker, dan semua itu sangat membosankan. Akhirnya Reynand memutuskan untuk membuka Instagram-nya. Banyak sekali notif yang masuk dari para cewek-cewek yang tidak Reynand kenal. Katanya, maklum lah most wanted jadi banyak fans-nya.

Setelah merasa cukup menscroll instagram, Reynand berjalan pelan menuju kamar mandi. Dia memang belum mandi dari tadi, jadi Reynand memutuskan untuk membersihkan dirinya dahulu. Beberapa menit kemudian, Reynand sudah siap dengan kaos putih polos juga celana jeans hitam panjang serta sneakers putih. Tak lupa Reynand juga mengenakan hem dengan motif kotak-kotak berwarna hitam putih.

Ia berencana akan ke rumah Daffa. Bukan untuk mengajak Daffa jalan, tapi untuk mengajak Naya jalan. Reynand keluar dari kamarnya dan berjalan menuju lantai bawah, disana ada Mama dan Papanya yang sedang menonton tv.

"Mah, Pah. Reynand keluar dulu ya," ucap Reynand sambil menyalami punggung tangan Rika dan Hendra.

"Mau kemana kamu? Wangi banget," tanya Rika.

"Jalan lah, anak muda." Reynand langsung ngacir keluar rumah.

Sedangkan Rika dan Hendra hanya geleng-geleng kepala melihat tingkah anaknya itu.

Sekitar 20 menit, Reynand baru saja sampai di rumah Naya. Dia langsung melepas helm-nya dan berjalan menuju pintu utama rumah itu.

"Assalamualaikum," ucap Reynand seraya mengetuk pintu rumah Naya.

"Waalaikumsalam," ucap seorang wanita paruh baya yang mengenakan daster. Reynand menduga bahwa itu adalah asisten rumah tangga di rumah Daffa.

"Emm, Naya ada Bi?" tanya Reynand sopan.

"Aden siapa nya Non Naya ya?" tanya sang Bibi.

"Nama saya Reynand atuh Bi, bukan Aden." jawab Reynand seraya tertawa pelan.

Wanita yang disebut Bibi itu pun tertawa atas jawaban Reynand.

"Nama Bibi teh Minah," ucapnya.

Lah? Malah kenalan sih, batin Reynand.

"Temannya ya? Mari masuk dulu, Bibi panggilin Non Naya." lanjutnya.

Reynand menganggukkan kepalanya seraya tersenyum tipis.

"Iya Bi," jawab Reynand sopan.

Kemudian Reynand duduk di ruang tamu, sedangkan Bi Minah menuju ke lantai atas untuk memanggil Naya.

"Non Naya bangun atuh? Itu di bawah ada temennya nyariin." ucap Bibi seraya menggoyangkan tubuh Naya agar majikannya itu bangun.

"Siapa sih Bi? Masih pagi juga masa ada tamu," ucap Naya dengan suara khas orang bangun tidur.

"Ini teh udah siang Non, udah jam 10." jawabnya.

"HAH?! JAM 10? KENAPA BIBI GAK BILANG KALO UDAH SIANG?!" teriak Naya heboh.

"Barusan Bibi kan bilang atuh Non,"

"Iyadeh! Siapa temen aku yang ada di bawah?" tanya Naya.

"Namanya tadi teh saha ya? Aduh Bibi lupa,"

"Lah cowok apa cewek?"

"Cowok Non,"

"Iya deh Bibi ke bawah aja dulu," ucap Naya.

Kemudian Bi Minah pergi dari kamar Naya.

"Cowok? Siapa ya?" gumam Naya.

Dengan langkah yang berat, akhirnya Naya melangkahkan kakinya menuju lantai bawah untuk melihat siapa yang datang ke rumahnya.

REYNANDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang