Reynand 11

4.3K 219 0
                                    

Kanaya masih memperhatikan Bu Susi yang menerangkan di depan kelas, sedangkan Reynand terus saja memanggilnya dan membuatnya terganggu.

Naya sudah beberapa kali menegurnya agar Reynand diam, namun cowok itu masih saja mengganggunya dan melemparinya dengan kertas-kertas kecil.

Beberapa menit kemudian bel istirahat berbunyi dengan nyaring.

"Cukup disini dulu pelajaran kita. Kita lanjutkan minggu depan, Assalamualaikum wr,wb." kata Bu Susi dari meja guru.

"Waalaikumsalam wr,wb." jawab seluruh murid.

Naya dan keempat sahabatnya buru-buru keluar dan segera menuju kantin. Namun saat masih di ambang pintu, pergelangan tangan Naya dicekal oleh seseorang.

"Apa sih lo! Gue mau ngantin ini!" ketus Naya.

"Sama gue aja," kata Reynand.

"Kalian, duluan aja sana." ujar Reynand kepada empat teman Naya.

"Yaudah kita duluan ya Nay!" teriak Salma sambil berlari.

"Lo tuh ya ngeselin banget sih!" geram Naya.

"Sama gue aja kenapa sih," Reynand langsung menarik tangan Naya menuju kantin.

Sepanjang perjalanan menuju kantin, tak banyak siswi-siswi yang membicarakan mereka karena tangan mereka yang bertautan dan berjalan bersisihan itu.

"Rey lepas tangan gue dong! Dilihat anak-anak itu malu gue!" bisik Naya.

"Ngapain malu? Biarin gini aja lagian habis ini juga nyampe kantin," jawab Reynand santai.

Setelah sampai di kantin, Naya dan Reynand mencari tempat duduk yang kosong. Setelah menemukannya mereka langsung duduk berhadapan.

"Gak gabung sama mereka aja?" tanya Naya sambil menunjuk ke arah temannya.

"Gak! Pengen berdua sama lo aja," jawab Reynand seraya mengedipkan sebelah matanya.

"Gih sana pesenin ya," suruh Reynand.

Kemudian Naya segera beranjak dari duduknya dan memesan makanan mereka. Beberapa menit kemudian, Naya datang dengan membawa pesanan mereka.

"Nih pesenan lo!" Naya menyerahkan semangkok bakso dan es teh kepada Reynand.

Sedangkan Naya, dia memesan gado-gado dan es jeruk. Lalu keduanya makan tanpa ada yang bicara. Lumayan lama larut dalam makanannya, suara Reynand memecah keheningan mereka berdua.

"Nay," panggil Reynand.

"Apaan?" jawab Naya tanpa menatap wajah Reynand.

"Kanaya!" panggil Reynand lagi.

"Apa sih?!"

"Tatap gue dulu,"

Dengan berat hati, Naya mendongakkan kepalanya menatap Reynand.

"Udah. Kenapa?"

"Lo cantik," ujar Reynand jujur.

Naya sempat terkejut, lalu dia hanya menganggukkan kepalanya dan menyeruput es jeruknya.

"Pacaran yuk," kata Reynand sambil tersenyum manis.

Naya langsung tersedak, dengan cepat Reynand berpindah posisi di samping Naya dan menepuk punggung gadis itu pelan.

"Ngaco ya lo!"

"Gue serius, kalo lo mau ayo jadian." cengir Reynand.

"Ogah banget! Gak pernah mau gue sama lo! Bukan tipe gue!"

REYNANDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang