Reynand 16

3.6K 194 3
                                    

Hari sudah mulai gelap, kesepuluh orang itu berkumpul di halaman depan villa. Mereka menggelar tikar dan menyalakan api unggun kecil supaya udara dingin tidak begitu menerpa.

Mereka tampak menikmati suasana, berbincang-bincang dan saling bercanda bersama. Gelak tawa menghiasi kebersamaan mereka. Semuanya nampak kompak menyanyikan lagu 'Bangun Cinta' dengan diiringi petikan gitar dari Adrian.

Setelah acara nyanyi bersama itu selesai, semuanya saling berpandangan lalu seperkian detik berikutnya tertawa bersama. Entah, apa yang lucu.

"Bangun cinta sama gue yuk," bisik Reynand kepada Naya yang saat ini sedang menyenderkan kepalanya di bahu Reynand.

"Apa? Gak denger," jawab Naya masih dengan mata terpejam.

"Bangun cinta sama gue, mau gak?" Reynand berucap lebih keras seraya menaik turunkan alisnya.

"Gak mau!" jawab Naya.

"Yahh poteq hati abang neng!" celetuk Nathan yang sedang mencomot jagung bakarnya.

"Najis alay lo kak!" sahut Rachel yang berada di sampingnya.

"Maaf princess," cengir Nathan.

"Gih sana Nath, pumpung waktunya mendukung. Lancarkan aksi lo keburu diambil orang lain." bisik Daffa pada Nathan.

"Beneran sekarang nih?" tanya Nathan ragu.

"Iya sana cepet! Sama-sama suka juga!"

"Ekhem!" deheman keras Nathan mampu membuat semua temannya menoleh kepadanya dengan wajah bingung.

"Gue mau minta perhatiannya dong," ujar Nathan.

"Ngapain minta perhatian ke kita? Haduhh jomblo sih jomblo tapi ya gak usah minta perhatiannya ke kita juga kali! Ngenes amat lo Jomblo," ujar Adrian.

"Bukan perhatian macem yang lo pikirin Bego! Maksutnya gue minta kalian fokus ke gue dulu,"

*****

Rachel yang sedari tadi hanya menyimak saja sekarang dia merasakan tubuhnya mulai panas dingin. Dia gugup, entah karena apa. Yang pasti dia merasakan bahwa setelah ini ada sesuatu yang berhubungan padanya.

"Rachel," panggil Nathan lembut.

Dengan perlahan, Rachel mendongakkan kepalanya memberanikan menatap manik mata Nathan yang teduh itu.

"Apa kak?" tanya Rachel berusaha tenang.

Nathan mulai mendekatkan dirinya ke arah Rachel. Dia menyuruh Rachel berdiri, Rachel hanya menurut saja. Dirinya sudah gugup setengah mati!

Kemudian Nathan berjongkok di hadapan Rachel sambil membawa sebuket bunga mawar putih yang entah kapan sudah ada di tangannya.

"Gue tau gue cowok tengil, gila, suka bikin onar, suka ngejailin lo. Tapi dibalik itu semua, gue gak pernah ada niatan deketin cewek lain selain lo Chel. Hanya lo yang udah ngebuat gue ngerti apa itu sayang, apa itu cinta. Mungkin dulu lo sempet ragu sama gue, karena gue di cap badboy lah itu lah. Tapi Chel, gue belum pernah ngerasain ini sebelumnya ke siapapun. Gue juga gak pernah pacaran, tapi entah kenapa gue ingin melindungi lo, menjaga lo, mencintai lo, dan selalu berada di samping lo. Intinya disini gue mau lo jadi pasangan gue Chel. Will you be my girlfriend?" Nathan menatap Rachel penuh harap.

Rachel diam dengan tatapan lurus menatap Nathan yang berjongkok dan mengulurkan sebuket bunga mawar itu di hadapannya.

"Ambil buket ini kalo lo nerima gue. Buang bunga ini kalo lo nolak gue," Nathan tersenyum kecut di akhir kalimatnya.

REYNANDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang