Reynand 12

4.2K 214 2
                                    

Keempat sahabatnya itu langsung mengerti apa yang ditakutkan oleh Rachel, dulu dia seringkali disakiti oleh setiap cowok yang dekat dengannya. Mungkin karena Rachel terlalu baik atau apalah endingnya selalu Rachel-lah yang disakiti.

Katakan saja kalau itu trauma, mungkin iya. Karena menaruh hati kepada seseorang itu tidak sembarangan. Apalagi jaman sekarang cowok hanya bermodal kata-kata dan janji saja, namun tidak pernah membuktikan perkataannya.

"Lo tenang aja Chel, gue yakin Kak Nathan serius sama lo. Dia pasti beneran sayang sama lo, apabila suatu saat nanti dia berani nyakitin lo, nih kita disini yang bakalan maju!" kata Salma dengan semangat.

"Iya kita nih yang bakal ngasih pelajaran sama dia kalo dia berani nyakitin lo!" sambung Alena.

"Sekarang gue tanya, setiap lo di deket dia perasaan lo gimana?" tanya Sandra.

"Dulu biasa aja, karena gue kira Kak Nathan becanda deketin gue-nya. Makin lama Kak Nathan terus berusaha deketin gue, ya kalian tau lah gue agak jadi cewek ketus setelah terakhir kali gue disakitin itu. Tapi dia gak pernah nyerah, dia selalu cari cara supaya bisa deket gue terus. Dan kalo kalian tanya gimana rasanya gue kalo di deket dia, gue ngerasa nyaman, nyaman banget malah gue ngerasa kayak dilindungin sama dia. Dia selalu buat gue ketawa kalo sama dia," jelas Rachel jujur.

"Chel, sekarang coba deh buka hati lo buat Kak Nathan. Setau gue juga, Kak Nathan itu gak pernah pacaran sebelumnya. Gue rasa Kak Nathan beneran serius sama lo. Liat deh cara dia natap lo, ada ketulusan disana, coba buka hati lo buat dia kasih kesempatan dia buat bahagiain lo." saran Naya.

"Gue setuju sama Naya," ucap Salma, Sandra, dan Alena bebarengan.

Rachel menghela napas pelan seraya memejamkan matanya. Dan berkata,

"Bakal gue coba," Rachel tersenyum.

Kemudian keempatnya juga ikut tersenyum melihatnya.

"Gak ada yang mau sesi curhat lagi?" tanya Salma.

"Naya tuh mungkin mau curhat," kata Alena.

"Gue? Mau curhat apaan?!"

"Ngegas mulu lo Nay! Pantes gak ada cowok yang deketin lo," canda Sandra.

"Gue sama lo beda tipis San, kalo lo lupa." Naya tertawa pelan.

Memang benar adanya, Sandra itu gadis yang sangat ketus, kecuali kepada teman yang sudah dekat dengannya, seperti empat sahabatnya ini. Padahal Sandra itu cantik, kulitnya putih, humble. Tapi kalau sedang bersama cowok, dia langsung berubah menjadi sangat ketus.

Entah karena apa, Sandra juga belum pernah pacaran sama sekali. Boro-boro Sandra pacaran, deket aja belum pernah. Sandra juga salah satu diantara mereka yang jago beladiri, mungkin karena itu juga alasan kenapa tidak ada cowok yang mau mendekatinya. Selain ketus, dia juga ganas! Hihihi.

"Gue gak lupa, cuma gak inget aja."

"Sama aja Dodol!"

"Pulang yuk?" kata Rachel dan diangguki setuju oleh keempat temannya.

*****

Naya memasuki rumahnya dengan wajah yang lelah dan membawa paperbag di tangan kanan dan kiri nya. Dia langsung mendaratkan bokongnya di ruang tamu, disamping Daffa.

"Baru pulang?" tanya Daffa.

"Udah tau masih nanya!" jawab Naya.

"Ngegas mulu!" Daffa jadi ikut kesal.

"Hehe, capek Naya Bang. Pijitin bentar dong," rengek Naya.

"Ogah! Main nyuruh-nyuruh aja!"

"Naya bilangin Papa nih kalo gak mau! Biar uang jajan Abang dipotong!" ancam Naya.

REYNANDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang