Reynand 10

4.7K 247 0
                                    

Sinar mentari pagi bersinar memasuki celah-celah gorden sebuah kamar. Merasa terganggu dengan sinarnya, sang empunya kamar langsung menyibakkan selimutnya sampai kepala. Berniat untuk memejamkan matanya kembali, namun suara teriakan dari lantai bawah mengagetkannya.

"REYNAND! BANGUN KAMU! SEKOLAH REY!" teriak sang Mama.

Iya, sang empunya kamar itu adalah Reynand. Dia benar-benar sangat malas hari ini. Untuk beranjak dari kasur pun terasa berat, apalagi berangkat ke sekolah.

"5 menit lagi Ma!" jawab Reynand dengan berteriak.

"Gak ada 5 menit! Cepat bangun nanti kamu terlambat!"

Dengan langkah gontai, Reynand berjalan ke kamar mandinya. Setelah beberapa menit, dia keluar dengan memakai celana boxer selutut, tidak memakai baju dan handuk yang masih melilit di lehernya.

Reynand mengambil baju seragamnya dari lemari, lalu memakainya. Setelah siap dengan seragamnya, dia keluar dan menuruni satu persatu anak tangga. Disana, terlihat Mama-nya yang sedang menyiapkan sarapan di meja makan.

"Pagi Ibu Negara," Reynand mencium pipi Mama-nya sekilas.

"Heh! Disini masih ada Papa ya! Kamu jangan mau nikung Papa!" sahut Papanya kesal.

"Lebay amat sih Pa, kan dia juga Mama Reynand."

"Kamu cari sendiri aja sana, jangan Mama!" kata Hendra.

"Tenang udah ada kok. Masih otw," Reynand terkekeh sambil mencomot roti yang disediakan Mamanya.

"Siapa?" celetuk Mamanya.

"Kapan-kapan aja Rey ajak kesini. Biar Mama sama Papa kenalan sendiri,"

"Cepetan ngajaknya biar Mama bisa masak bareng gebetan kamu itu,"

"Iya Ma. Yaudah aku berangkat dulu, Assalamualaikum." Reynand mencium punggung tangan keduanya lalu berjalan keluar rumah.

*****

Sedangkan di rumah Naya, dia sedang sarapan bersama Mama dan Papanya. Karena Daffa sudah berangkat pagi-pagi sekali ke sekolah. Tumben banget pikir Naya.

"Nanti Naya dianterin Papa kan?" tanya Naya.

"Loh? Papa kirain kamu bawa mobil sendiri. Papa gak bisa Sayang, di kantor ada meeting mendadak hari ini. Ini aja Papa hampir telat," kata Wijaya.

"Kan mobil Naya masih di service Pa. Terus kalo gitu  Naya ke sekolah sama siapa dong?"

"Suruh jemput temen kamu gitu Nak. Masa gak ada?" tanya Mamanya.

"Siapa Ma? Coba Naya chat mereka dulu siapa tau ada yang belum berangkat."

Naya membuka aplikasi hijaunya. Dia mulai mengirim pesan kepada teman-temannya, tapi nihil tidak ada satupun yang membalas pesannya. Baru saja Naya akan menutup ponselnya, ada seseorang yang mengiriminya pesan.

Reynand
Buruan keluar!

Naya mengerutkan alisnya, bingung. Buru-buru dia membalasnya.

Kanaya
Keluar kemana Bambang?!

Reynand
Mau sekolah gak lo? Gue di depan rumah lo! Cepet gue tunggu, kalo lama gue tinggal lo Nay!

Naya membelalakkan matanya, dia langsung berlari keluar rumah mengecek apakah benar ada Reynand disana. Ternyata benar, mobil Reynand terpakir di depan pagar rumahnya.

"Gimana Sayang? Ada yang mau jemput kamu?" tanya Mamanya.

"Eh iya Ma ada. Itu udah di luar," kata Naya.

REYNANDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang