1. She is a beaming woman

12.2K 584 13
                                    

Sasuhina fanfic
I hope you like~

________________♡_________________

Aku tidak berharap jadi yang di prioritaskan.
Karena kutahu itu Mustahil.
Jadi biarkan aku Memprioritaskanmu.


Hari pertama masuk sekolah setelah berlalunya liburan musim panas menjadi salah satu alasan mengapa helaan napas terdengar sesekali di antara para murid. Beberapa di antaranya terlihat mengeluh sembari berjalan memasuki gerbang sekolah.

Tokyo International High School merupakan salah satu sekolah menengah atas bergengsi di Jepang, tak heran banyak sekali siswa-siswi yang di antara menggunakan mobil pribadi keluarga. Mobil hitam keluaran terbaru itu melesat cepat memasuki area sekolah, dan berhenti di halaman di mana mobil-mobil lain berhenti.


Sopir keluar dari mobil, kemudian berjalan tergesa-gesa untuk membuka pintu belakang mobil. Seorang pemuda keluar dari sana dengan tenang, diikuti seorang perempuan dengan seragam serupa yang langsung saja menggandeng tangan si pemuda. Mereka menjadi pusat perhatian seketika, meskipun bukan hal asing lagi melihat pasangan kekasih itu.

Sesekali terdengar pekikan tertahan melihat ketampanan putra bungsu dari keluarga Uchiha, manakala rambut dengan model khas itu terkena belaian angin. Namun, para siswi itu memilih bungkam ketika mendapat lirikan tajam dari gadis berambut merah muda itu.

"Kenapa kalian masih di sini? Cepat masuk!"

Seorang pengawas sekolah segera berucap, sembari mengayunkan penggaris plastik di tangannya. Murid-murid dengan sigap masuk, sebelum penggaris tersebut mengenai telapak tangan mereka.

Gadis itu melangkah dengan tergesa-gesa, napas yang dikeluarkan dari mulutnya terdengar terengah-engah seirama dengan langkahnya. Helaian rambut sewarna violet itu bergerak mengikuti arah angin, tampak indah ketika berpadu dengan sinar matahari pagi.

Beberapa siswa memilih berhenti, terdiam dalam rasa terpana melihat sosok asing memasuki sekolah mereka. Beberapa siswi pun tampaknya tertarik dengan kehadiran gadis itu, pasalnya tidak ada kendaraan pribadi seperti mereka yang mengantar si gadis. Bahkan rok di bawah lututnya telah menarik perhatian mereka, belum lagi seragam yang tampak seperti akan menenggelamkan tubuh kecil itu.


Tiga orang siswi menghampiri, tepat setelah gadis asing tadi berhenti. Tak memberi kesempatan untuk menormalkan kembali kinerja jantungnya, salah seorang siswi bertanya.

"Sepertinya kau murid baru di sini, dari mana keluargamu berasal? Aku tidak melihat satu pun kendaraan yang membawamu."

Dua temannya mengangguk setuju. "Benar, apa kendaraan yang kau bawa lebih mahal dari milik keluarga uchiha itu sebabnya kau tidak mau orang lain tahu? Atau... Kau dari murid beasiswa?"

Siswi yang bertanya pertama kali itu tampak tertawa kecil, menanggapi perkataan temannya. "Kau bodoh?! Mana ada keluarga yang lebih kaya dari Uchiha dan sahabat-sahabatnya, jika pun ada pasti berasal dari negara lain."

Kening yang tertutup poni itu tampak mengernyit, mencoba memperhatikan gerak mulut bergincu merah muda itu. Dia mulai membuat gerakan dengan jari jemarinya, tetapi segera dihentikan melihat ekspresi bingung ketiga gadis di depannya.

Terdiam beberapa detik dalam kepanikan, gadis itu lantas membuka sebuah buku yang sedari tadi berada di dalam dekapannya. Membuka lembar pertama, lalu menuliskan beberapa kalimat dan menunjukkannya pada ketiga gadis itu.

I Say I Love You✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang