24. The end of story

3.8K 389 16
                                    

Sasuhina fanfic
I hope you like it~

------------------------------♡------------------------
Jika ini adalah sebuah akhir,
Aku akan menjadikannya awal.
Awal dari semua
Impian kita yang tertunda.

Neji terduduk lemas di depan Ruang Operasi, Sasuke sudah dipindahkan ke ruang rawat karena lukanya yang tak terlalu parah.

Neji menatap kosong ke depan, sudah tiga jam berlalu namun Pintu Operasi tak kunjung terbuka.

Ia harusnya datang lebih awal jadi semua ini tak akan seperti ini, Neji ingat bahwa Hinata mengiriminya pesan pukul dua siang tapi ia baru membukanya jam tiga.

Neji teringat Kiriman Hinata, sebuah Flashdisk berisi rekaman Pembunuhan itu dan sebuah surat untuk Hiashi.

Mengingat Hiashi membuat Kedua tangan Neji terkepal erat, ia marah dan kecewa.
Karena Hiashi, Hinata harus melewati semua ini dan Ini hanya karena Ego dan Dendam.

Neji tak terlalu peduli dengan Hiashi yang kini ada di Penjara bersama Fugaku untuk di Interograsi.

Hingga hal yang ditunggunya tiba, Pintu Ruang Operasi terbuka dan menampakan Dokter dengan pakaian Operasinya nampak lelah.

"Dokter, bagaimana keadaan Adik saya?" Neji bertanya dengan terburu.

Dokter tampak menghela napas, ia memandang Neji sendu. "Adik anda dalam keadaan Kritis. Peluru kedua yang bersarang ditubuhnya, mengenai hampir beberapa organ penting nya. Kondisi nya saat ini tak bisa dikatakan baik, tapi saya akan terus memastikan semuanya dalam keadaan baik. Saya permisi" jelasnya dan berlalu.

Neji terdiam, ia tak tau harus apa jika terjadi sesuatu yang buruk pada Sang adik.

Pintu Operasi terbuka lebar dan memperlihatkan para Perawat yang membawa Brankar berisi Hinata dengan masker oksigen, mereka akan membawanya ke ruang rawat.

Neji mengikutinya, ia berada disamping tubuh Hinata dengan tangannya yang menggenggam kedua tangan dingin Hinata.

------->

"Kenapa kau lakukan ini?! Kenapa Fugaku?!" Mikoto berteriak histeris kala tiba di Penjara, ia memukul-mukul tubuh Fugaku marah.

Fugaku hanya memandang datar, "Mereka yang mulai, Mereka juga yang harus mengakhiri."

Mikoto memandang Suaminya sendu, "Apa karena peristiwa 7 tahun lalu? Kau dendam karena kalah tender dan membuat Perusahaanmu bangkrut?! Sadarlah! Itu bukan karena Hiashi, itu karena dirimu yang lebih mementingkan Ego!"

"Dia membunuh Tou-sama!!" Fugaku berteriak meluapkan amarahnya.

"Ayahku terus membelanya dan memujinya dibanding diriku, hingga satu hari aku mendapati keadaan yang sama dengan Pembunuhan yang kulakukan pada Isterinya. Kulihat Ayah terbaring lemah dengan pisau tertancap diperutnya dan Hiashi yang memegang Pisau itu, dia yang Membunuhnya!" Fugaku mengacak surainya frustasi akan mengingat Masa lalu kelamnya.

"Kau salah. Saat itu aku berniat mengunjungi Ayahmu untuk makan siang bersama denganmu, dan aku bertemu Hiashi. Kami berjalan bersama menuju ruangan Ayahmu, dan yang kami dapat adalah banyaknya todongan Senjata Api pada Ayahmu.

Hiashi berusaha mati-matian melindungi Ayahmu sedangkan aku mencoba menghubungimu, tapi ternyata Kau lebih mementingkan bisnismu.

Hingga Ayahmu tewas saat Hiashi berusaha menghentikan pendarahan, dan yang kau lihat adalah dari sudut pandanganmu yang membenci Hiashi" jelas Mikoto.

I Say I Love You✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang