11. My Nightmare

4.3K 416 13
                                    

Sasuhina fanfic
I hope you like it~

------------------------------♡-------------------------
Saat Mimpi Buruk
Itu hadir,
Kuharap kau
Mau mendampingiku.

Pagi ini Hinata merasa tak ingin ke sekolah, ia terlalu takut dengan kejadian kemarin.

Tapi Sasuke meyakinkannya bahwa ia akan ada disamping Hinata.

Hinata menatap Sasuke yang sibuk dengan dapur, di meja makan ini Hinata dapat melihat Sasuke yang sedang mencicipi rasa sup yang dibuatnya.

Hinata tersenyum, ia teringat akan masa-masa Pernikahan mereka.

Saat Pernikahan mereka berlangsung dan saat berfoto, hanya Hinata yang Tersenyum tulus.

Pandangan Hinata alihkan kearah Pigura besar yang berisi foto Pernikahannya, disana ia tampak bahagia berbeda dengan Sasuke yang nampak menatap Kamera datar.

Hinata tersenyum sendu saat mengingat bahwa Pernikahan mereka hanya dilandasi Permasalahan Keluarga.

"Kita akan berfoto lagi, dan saat itu aku akan tersenyum tulus. Aku janji, sekarang makanlah" Hinata tersentak, ia menatap Sasuke yang sudah duduk dihadapannya.

Tersaji Sup dengan beraneka sayur dan juga Ayam yang dibakar dengan saus madu ditambah Nasi hangat dalam mangkuk.

Hinata tersenyum kearah Sasuke yang dibalas senyum tipis Sasuke.

Hinata mulai memakan sarapannya, Sasuke menatap Hinata dengan senyum diwajahnya.

Ia mulai ikut memakan sarapannya.

Ia merasa suasana Apartemen semakin hangat, setelah kebersamaan Mereka di atap kemarin.

--------->

Sasuke dan Hinata keluar dari dalam mobil saat tiba di sekolah, mereka menatap heran dengan banyaknya orang disekitar sekolah.

Sakura datang menghampiri bersama Ino dan Karin, ia bersedekap tangan "Tak kusangka Gadis Bisu yang terlihat Lugu ternyata Pembunuh, dia bahkan membunuh Ibunya sendiri" ujarnya sinis.

Sasuke menatap Sakura tajam "Berhenti. Jangan seenaknya bicara, lebih baik diam saja."

Sakura menatap Sasuke kesal, entah sejak kapan Sasuke mulai dekat dengan Hinata.

Sakura menoleh kebelakang, kepada sekumpulan orang "Hei kalian! Disini Pembunuhnya!" Teriaknya membuat orang-orang itu segera berlari kearah Hinata dan Sasuke.

Sasuke segera merangkul Hinata erat.

"Kau Pembunuh! Keluar dari Sekolah ini!" Teriak salah seorang Orang tua murid.

"Kau Gadis Gila! Apa kau tidak berpikir sebelum membunuh Ibumu?!" Teriak lainnya.

"Dasar Psikopat, Kau hanya ingin Dikasihani agar tak dicurigai Pembunuh!" Tuduh yang lainnya.

Teriakan-teriakan menghina itu membuat Hinata merapatkan dirinya kearah Sasuke, air mata kembali mengalir.

Ia ingin berteriak bahwa bukan dia pembunuhnya, ia merasa frustasi.

Hinata mulai hilang kendali, matanya kembali tak fokus, mulutnya kembali bergerak, ia memandang sekitar dengan waspada.

Sasuke menyadarinya segera membawa Hinata menjauh dari kerumunan, ia membawa Hinata ke dalam sebuah ruang yang dirasa sepi.

Sasuke menatap Hinata yang lagi-lagi terfokus pada dunianya.

Ia menyentuh Pipi Hinata sembari memanggil namanya dan benar saja, Hinata terlihat tersentak sebelum akhirnya memfokuskan pandangannya pada Sasuke.

I Say I Love You✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang