14. Tells About Reality

3.8K 403 5
                                    

Sasuhina fanfic
I hope you like it~

------------------------------♡-------------------------

Sebuah kenyataan itu
Kini terungkap,
Dengarlah dan
Coba resapi.

Neji memandang sendu sang adik yang masih terbaring lemah, ia belum sadarkan diri sejak kemarin.

Tangan Neji terangkat untuk membuka kaus lengan baju Rumah Sakit Hinata, ia kembali meneteskan air mata saat menemukan beberapa luka sayatan.

Kemarin setelah bercerita tentang Obat tidur, Kabuto berbicara mengenai banyaknya luka sayatan di tubuh Hinata.

Neji begitu shock mendengarnya, ia tak pernah tau tentang luka sayatan itu.

Hinata selalu menyembunyikannya dengan mengenakan Pakaian panjangnya.

"Hime, Gomen. Nii-chan belum bisa menjagamu dengan baik, kau bahkan begitu Kesepian" Neji mengelus surai lembut adiknya.

Tangan kiri dengan selang infus itu bergerak pelan diikuti kelopak matanya yang bergerak.

Neji berdiri, ia tau adiknya mungkin akan tersadar dan benar saja kelopak mata itu terbuka.

Hinata memandang seseorang yang berdiri didepannya, Hiashi, Hinata nampak tersentak membuat Neji dengan segera menenangkan "ini Nii-chan. Tenanglah."

Neji memanggil Dokter lewat alat yang terpasang disamping Brankar, tak berapa lama Dokter Kabuto datang.

Ia langsung mengecek keadaan Hinata "Tak ada yang perlu di khawatirkan, padahal kemarin aku sempat khawatir ia tak akan selamat. Tapi syukurlah, Neji-san Jangan lupa bawa adikmu ke Psikolog yang telah ku sarankan. Ini demi kebaikannya."

Hinata menatap Neji heran, apa ia akan kembali ke Psikolog lagi? Ia tak mau.

Mengerti tatapan Hinata, Neji berkata "Ini demi kebaikanmu. Hime, Nii-chan ingin bertanya. Apakah benar kau selalu mengkonsumsi Obat tidur dan selalu menyakiti tubuhmu sendiri? Kenapa?"

Hinata menunduk dalam, akhirnya Rahasia yang selama ini ia pendam sendirian kini terbongkar.

Neji mengelus sayang rambut Hinata, "Jujur pada Nii-chan, Nii-chan tak akan meninggalkanmu. Nii-chan Janji."

Hinata memandang Neji lalu menyodorkan jari kelingkingnya, Neji tersenyum lalu ikut mengaitkan kelingkingnya, "Janji" ucapnya.

'Nii-chan, ku harap setelah aku bercerita. Nii-chan tak akan membenciku, Ku mohon karena hanya Nii-chan dan Sasuke-kun yang ku punya' Hinata berkata dalam bahasa isyarat.

"Nii-chan Janji" ujar Neji.

Hinata menatap Neji lama dan Cerita itu mengalir begitu saja, Neji mendengarnya dan meresapi semua itu.

Ekspresinya beberapa kali berubah, ia tak tau harus melakukan apa.

Hingga sampailah mereka pada bagian Pembunuhan Kaa-san nya itu, Pandangan Hinata kembali tak fokus bahkan tubuhnya mulai bergetar diikuti telinganya yang ditutup kedua tangannya.

Neji menatapnya heran, Hinata terus bercerita meski bayangan orang-orang itu terus terlintas di ingatannya.

Napas Hinata mulai tak teratur, Air matanya mengalir dan ia mulai menggeleng keras.

Mata Neji membulat, Ia langsung memeluk Sang Adik mencoba menenangkannya.

Hinata trauma dan ia tak boleh memaksanya untuk bercerita lebih.

I Say I Love You✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang