13

948 175 10
                                    

Seluruh kelas sedang berbahagia saat ini. Para guru sedang rapat yang artinya murid-murid mendapat jam kosong. Walau tidak sepenuhnya kosong alias masih diberi tugas, setidaknya mereka merasa sedikit lebih santai.

Kelas 11 IPA 4 adalah salah satu kelas yang rajin. Buktinya saat ini semua anggotanya mengerjakan tugas yang diberikan.

Mereka diberi tugas yang dikerjakan bersama kawan sebangku. Sudah dapat dipastikan, Umji bersama SinB.

"Ji, bisa minta tolong gak?" pinta SinB ditengah tugas mereka.

"Tolong apa?" tanya Umji sambil menoleh.

"Pinjem buku di perpus. Buku biologi yang lain, ada yang kurang di buku ini."

SinB menunjuk buku biologi di atas meja. Memang, SinB sangat suka biologi, jadi ia bersemangat mengerjakan tugas hari ini.

"Oh. Oke," sahut Umji dan berdiri, memulai perjalanan menuju perpustakaan.

Sampai di perpustakaan Umji segera menuju ke rak tujuan. Ia tidak ingin lama-lama di sana karena nanti, Umji malah mencari novel bukan buku biologi.

"Gue kira lo sukanya sama Umji," ujar sebuah suara.

Umji tersentak kaget. Namanya disebut. Dengan penasaran, Umji berusaha untuk mengintip ke sumber suara.

"Enggaklah. Gue cuma tetanggaan sama dia," ujar suara lain.

Suaranya familiar. Lalu... tadi ada kata "tetangga". Apa itu Vernon?

"Kalian kelihatannya deket, jadi gue kira lo suka sama Umji. Bukan cuma gue yang punya asumsi kayak gitu, murid sekelas mungkin juga pikir begitu," kata si suara pertama.

Umji yang semakin penasaran akhirnya berhasil mengintip melalui sela buku di rak. Dari sana Umji dapat melihat Vernon yang mengobrol sedang mengobrol dengan Elkie, salah satu siswi dari kelas 11 IPA 5.

"Padahal gue sama Umji gak deket banget, loh," kata Vernon.

"Kalian tuh kelihatan lengkeeet banget. Pergi bareng, pulang bareng, bahkan kadang-kadang ke kantin bareng. Malah gak kelihatan kalau lo suka sama Dahyun," sahut Elkie.

Eh? Maksudnya? Vernon suka sama Dahyun?

"Terus, kapan mau jadiin Dahyun pacar?" tanya Elkie.

"Mungkin beberapa hari lagi. Tunggu timing bagus. Hadiahnya udah siap, kemarin udah minta tolong Umji pilihin," jawab Vernon.

"Loh? Jadi Umji tau lo suka sama Dahyun?"

"Kayaknya gak tau, deh. Soalnya gue bilang mau kasih hadiah untuk adik gue."

"Wah! Parah lu! Jadi ceritanya lu manfaatin Umji?"

"Bukan manfaatin. Cuma ikutin saran Wooseok. Dia bilang, Umji lumayan deket sama Dahyun."

Pandangan Umji mengabur. Apa yang baru saja ia dengar sungguh menyakitkan. Jadi, perasaan yang Umji rasakan selama ini adalah perasaan sepihak? Lalu... maksud dari perilaku Vernon selama ini apa? Dan lagi, nama Wooseok disebut. Wooseok, laki-laki yang pernah dekat dengannya. Seketika semua hal yang pernah terjadi di antara dirinya dan Wooseok muncul dipikirannya.

Tes.

Air mata Umji menetes perlahan. Umji melangkahkan kakinya mundur perlahan. Percakapan Vernon dan Elkie sudah tidak Umji dengarkan.

Umji keluar dari perpustakaan dengan tangan kosong dan air mata. Ia lupa tujuan awalnya ke perpustakaan. Tujuannya saat ini hanya satu. Menyembunyikan diri.

Hatinya sakit.

^ ^ ^

Belum selesai. Tenang aja... masih lanjut, kok. Jangan lupa koreksi dan semangatnya!!

Pacar Lima Langkah [Umji x Vernon FF] 》END《Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang