02

1.6K 255 7
                                    

Senin pagi yang cerah, sayangnya dibenci banyak orang.

Termasuk Umji.

Sejak sampai di kelas, sekitar 10 menit yang lalu, ia hanya terduduk lesu di kursinya. Wajar sih. Sekarang masih pukul 6 lebih 10 menit. Masih terlalu pagi untuk anak sekolahan.

Entahlah, hari ini Umji tiba-tiba saja ingin datang ke sekolah lebih pagi. Padahal tidak ada hal yang bisa ia kerjakan saat sudah sampai.

Di kelas 11 IPA 4 hanya ada 3 orang; Umji, Yeeun, dan Donghan. Umji tidak terlalu dekat dengan mereka berdua, jadi dirinya hanya diam menunggu SinB datang.

Saat sedang dalam aktivitas diamnya, Umji merasa ingin ke toilet. Mungkin karena cuaca pagi ini lumayan dingin. Tanpa menunggu lama, ia bergerak keluar kelas menuju toilet.

Setelah selesai dengan toilet, Umji kembali ke kelas. Namun saat diperjalan, Umji merasa ada yang memanggilnya. Hal itu membuat langkahnya terhenti.

"Kim Umji!"

Suaranya terdengar familiar. Umji merasa pernah mendengar suara itu baru-baru ini.

"Umji!" panggil suara itu lagi.

Umji berbalik badan. Tepat di depannya sudah berdiri seorang bule tampan dengan senyuman manis.

Tidak bisa dipercaya.

Vernon. Orang yang 2 hari lalu bersikap sangat cuek, detik ini tengah tersenyum manis.

Dengan tampang bingungnya, Umji menoleh kanan-kiri. Ya, siapa tahu bukan dirinya yang dipanggil. Mungkin saja ada orang lain yang juga bernama 'Umji' di sekitarnya.

Nampaknya percuma. Tidak ada orang lain di koridor selain dirinya dan Vernon. Agak horor sih, apalagi ini masih pagi.

"Umji, kan?" tanya Vernon memastikan.

Umji mengangguk pelan.

"Nih." Vernon menyodorkan sebuah kotak bekal di tangannya. "Hari Sabtu kemarin, gue lupa tanya rumah lo yang mana. Kemarin gue nunggu di depan rumah, siapa tau lo lewat. Tapi gue tungguin sampe sore ternyata lo gak lewat," jelas Vernon.

Tunggu. Umji merasa aneh dengan kalimat Vernon. Oke, Umji menyukai kalau Vernon menunggunya. Tapi kalimat Vernon... seperti seorang yang menunggu tukang sayur keliling lewat.

"Karena gue rasa pernah liat lo di sekolah, gue simpulin kalau gue sama lo satu sekolah. Eh ternyata iya, jadinya gue baru sempat balikin hari ini," lanjut Vernon, membuat Umji menganga kecil.

Penjelasan yang sangat panjang dari Vernon.

Vernon menggerakkan tangannya yang memegang kotak bekal. Menggoyangkannya sedikit agar Umji segera mengambilnya. Tangannya lelah.

Untunglah Umji segera sadar dan mengambil kotak tersebut.

"Thanks."

"Thanks, ya."

Umji dan Vernon mengucapkannya bersamaan. Mereka tersenyum kecil.

"Gue balik ke kelas ya, see u!" pamit Vernon.

Bule tampan itu berjalan masuk ke kelasnya yang hanya berjarak 2 langkah dari tempatnya tadi berdiri. Mata Umji terus memperhatikan langkah Vernon sampai laki-laki itu hilang dari pandangan.

Umji kembali membalik badan dan berjalan ke kelasnya.

"Tiga... empat... lima..."

Ia tiba di depan pintu kelasnya.

5 langkah!!!

Hanya dengan fakta kecil itu saja, Umji sangat bahagia. Buktinya ia melompat-lompat kecil di depan pintu kelas.

Ya, bodo amat. Sekolah masih sepi juga.

"Lima langkah. Deket ya? Duh jantung gue kenapa jadi dugeun-dugeun gini???"

Dan sepertinya, Umji menarik kata-katanya Sabtu lalu. Perasaan suka itu kembali hanya dengan sebuah senyuman.












^ ^ ^

Maaf untuk keterlambatannya 🙏

Koreksinya jangan lupa!!!

Pacar Lima Langkah [Umji x Vernon FF] 》END《Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang