06

1.1K 216 20
                                    

Bel tanda pulang sudah berbunyi sekitar 25 menit yang lalu. Sudah cukup lama, namun Umji belum beranjak dari kelasnya. Ia baru saja selesai melaksanakan tugas piketnya. Rekan piketnya sudah pulang 5 menit yang lalu, jadi dapat dipastikan dirinya hanya sendirian.

Umji memasukkan barang di atas mejanya ke dalam tas. Diambilnya tas dan mulai berjalan menuju pintu. Belum sampai pintu, langkahnya terhenti.

"Loh? Vernon?" ujar Umji terkejut.

"Lupa?" tanya Vernon yang bersandar pada pintu yang terbuka.

Umji memiringkan kepalanya. Bingung dengan yang dimaksud oleh Vernon.

"Tuhkan lupa! Pulang bareng?"

Ting!

Umji meluruskan kembali kepalanya. Jadi, yang tadi beneran Vernon? tanya Umji dalam hati.

"Yuk, pulang!" ajak Vernon. Ia membalikkan badannya. Baru akan melangkah, ia termundur kaget.

"Dahyun?!" Tadi Umji, kini giliran Vernon yang terkejut.

"Vernon kok di sini?" tanya Dahyun yang heran dengan keberadaan Vernon di kelas 11 IPA 4.

"Ada urusan. Lo sendiri, kok belum pulang?"

"Mau ambil barang di kelas ini."

"Oh."

Vernon menyingkir dari pintu, mempersilahkan Dahyun masuk. Setelahnya, Dahyun mulai melangkah masuk ke kelas, ia baru menyadari Umji di dalam kelas.

"Eh, Umji? Belum pulang?" tanya Dahyun.

Umji tersenyum sambil menggeleng pelan. "Ada apa, Hyun?"

"Gue mau pinjam buku SinB, dia bilang bukunya ada di laci."

"Oh, ambil aja. SinB emang suka tinggalin buku di laci."

"Oke." Dahyun mengangguk dan berjalan menuju meja SinB dan Umji yang sudah sangat ia hapal letaknya.

Gadis berkulit putih itu mengambil buku yang dicari dari laci SinB. Ia kembali berjalan dan berhenti di depan Umji.

"Gue pulang ya," pamit Dahyun.

"Hmm... hati-hati!" pesan Umji.

Dahyun melanjutkan langkahnya, ingin pamit dengan Vernon.

"Non, gue pu---"

"Di jemput?" Vernon memotong ucapan Dahyun.

"Pulang sendiri."

"Gue anterin pulang ya?"

"Eh? Gak usah, gue bisa pulang sendiri kok. Udah biasa naik bus juga."

"Pokoknya gue anterin. Udah sore gini, gak baik cewek pulang sendirian."

Loh? Loh? Kenapa jadi Vernon mau anterin Dahyun? batin Umji.

Sedari tadi Umji hanya diam. Menonton apa yang terjadi. Mungkin mereka lupa masih ada Umji di sini.

"Sampai halte aja deh. Lagian arah rumah lo kan beda sama gue," putus Dahyun akhirnya.

"Beneran? Gak mau gue anterin sampai rumah?" tawar Vernon.

"Gak usah. Nanti lo capek."

"Yaudah, ayo!"

Vernon dan Dahyun pergi meninggalkan kelas XI IPA 4 dan tanpa sadar juga meninggalkan Umji sendirian.

Umji masih mencerna apa yang baru saja terjadi. Gue ditinggalin gitu?

Raut wajah Umji mulai berubah menjadi cemberut. Baiklah, mungkin Vernon memang tidak ada niat untuk pulang bersamanya. Umji mulai melangkah keluar kelas, menyusuri koridor yang sepi sambil menunduk. Hari ini ia pulang sendiri, seperti biasa.

Sakit sih. Rasanya seperti diterbangkan ke langit paling tinggi lalu dijatuhkan dengan keras kembali ke bumi.


^ ^ ^

Nah, nah!

Komen ya

Pacar Lima Langkah [Umji x Vernon FF] 》END《Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang