"Bi? Si Umji mana?" tanya Suji menghampiri meja SinB.
"Oh, tadi ke perpustakaan. Memang kenapa?" kata SinB bertanya balik.
"Cuma mau nanya tentang tugas kelompok bahasa Inggris."
"Ohh.."
"Gue balik ke meja dulu, ya?"
"Hm."
SinB hanya merespon dengan dehaman. Bukannya tak peduli dengan Suji yang pamit kembali ke tempat duduk, hanya saja SinB jadi teringat dengan Umji. Sudah hampir setengah jam Umji tidak kembali, SinB jadi khawatir.
SinB sangat tahu Umji tidak tahan berada di luar kelas dengan waktu yang lama, jajan saja menyuruh Seungkwan dan SinB untuk membelikan. Banyak hal yang ada dipikiran SinB.
Awalnya SinB berusaha untuk berpikir positif, mungkin Umji sedang kesulitan mencari buku di perpustakaan. Tapi... lama kelamaan pemikiran mengenai hal buruk muncul di otak SinB.
Mungkin saja ada yang menghalangi Umji untuk kembali ke kelas. Mungkin saja Umji terajatuh dijalan. Atau kemungkinan paling buruk yang ada di pikiran SinB adalah mungkin saja ada kakak kelas menahan Umji karena iri dengan kedekatan Vernon dan Umji.
SinB menggeleng kuat. Pemikiran macam apa itu?
Karena khawatir, SinB memutuskan untuk menelpon Umji. SinB melirik meja milik Umji, seperti ada yang bergetar di dalam lacinya. Segera SinB mengecek isi laci Umji.
Sebuah handphone bergetar di dalam sana dan itu milik Umji. Gadis berpipi tebal itu ternyata meninggalkan benda pipih itu di laci. SinB jadi semakin khawatir.
Dengan segera SinB beranjak dari bangkunya dan keluar kelas. Entahlah, perasaan SinB tidak enak. SinB merasa Umji tidak sedang dalam keadaan baik.
. . . . .
Brak.
Pintu menuju rooftop terbuka. Seorang gadis menaiki tangga dengan sedikit tergesa-gesa untuk dapat sampai ke rooftop. Melelahkan memang, tapi ia akhirnya bisa bernapas lega setelah melihat orang yang dicarinya ada di sini.
"Kim Umji! Lo kenapa ngilang, sih? Mana hape ditinggal di laci. Capek tau nyariin lo, keliling satu sekolah," omel SinB.
Ya, SinB adalah gadis yang tadi membuka pintu menuju rooftop.
Umji, orang yang dicari SinB hanya duduk diam memunggungi. Hal itu jelas membuat SinB bingung.
"Ji? Lo gapapa?" tanya SinB pelan. SinB mendekati Umji.
Sampai dihadapan Umji, betapa terkejutnya SinB ketika melihat wajah gadis yang biasanya ceria itu. Mata sembab, hidung memerah, dan bibir pucat. Umji benar-benar kacau.
SinB duduk di samping Umji.
"Ji? Siapa yang buat lo nangis?" tanya SinB tetap dengan intonasi pelan.
"Bi, gue emang jahat ya ternyata? Tahun lalu gue nolak Wooseok dan sampe sekarang dia gak negur gue. Gue yakin dia pasti sakit hati dengan perlakuan gue," cerita Umji akhirnya.
"Ji, lo ngomong ap--"
"Dan sekarang semua seolah berbalik ke gue. Giliran gue yang disakitin."
"Siapa yang nyakitin lo? Kasih tau gue, biar gue yang hajar."
"Gak perlu, Bi. Mungkin ini memang pantes buat gue."
^ ^ ^
Maaf sinrin shippers dan yumji shippers, gue tim UmB :)
Mohon koreksinya kawan ^^
KAMU SEDANG MEMBACA
Pacar Lima Langkah [Umji x Vernon FF] 》END《
Fanfic"Pacarku memang dekat, lima langkah dari kelas." "Heh! Lu belum jadian sama dia!" "Yeu, berharap dulu gapapa kali." . . . Mulai : 28 Juni 2018 Selesai : 1 Januari 2019 Top 10 : #1 dalam Verji (26-11-2018) #2 dalam Sebeunchin (09-09-2024) #4 dalam 98...