Pacar Lima Langkah [Umji x Vernon FF] 》END《

11

Ini Senin pagi yang berbeda dari biasanya. Bila biasanya Umji lesu, pagi ini ia tampak ceria. Bahkan dengan santainya ia bersenandung sepanjang perjalan menuju kelasnya.

Jam sudah menunjukkan pukul 06.50 pagi dan Umji masih santai berjalan menuju kelasnya. Bahagia tampak menyelimuti hatinya pagi ini.

Sampai di kelas, ia menyapa temannya dengan ceria. SinB berdiri dari kursinya kemudian berkacak pinggang. Matanya menatap Umji heran.

"Ji? Udah minum obat belum, sih?" tanya SinB ketika Umji berjalan ke arahnya.

"Tebak, kenapa gue sebahagia ini?" tanya Umji balik tanpa menanggapi pertanyaan SinB tadi.

"Ya... pasti ada hubungannya sama Vernon," SinB mengecilkan suaranya di akhir kalimat.

Umji tersenyum lebar. Memang, hanya SinB yang mengerti dirinya.

Ea.

Umji menarik kursinya dan duduk. Pegal rasanya berdiri lama-lama.

SinB ikut duduk terus memperhatikan kawan sebangkunya yang sedang senyum-senyum sendiri. Serius, lama-lama SinB bosan melihatnya.

"Napa sih, Ji?" tanya SinB geregetan.

"Lagu pacar lima langkah cocok nih buat gue," jawab Umji asal.

SinB semakin bingung. "Apaan?"

"Pacarku memang dekat, lima langkah dari kelas." Umji menyanyi dengan semangat. Tak peduli penghuni kelas sedang menatapnya bingung.

"Heh! Lu belum jadian sama dia!"

"Yeu, berharap dulu gapapa kali."

Oke. Sepertinya SinB hanya bisa geleng-geleng melihat kelakuan Umji pagi ini.

. . . . .

"Ji? Yuk, ke kantin!" ajak seseorang yang tiba-tiba muncul di depan meja Umji dan SinB.

Mata SinB membola saat mengetahui siapa orang itu.

"Ayo!" Umji berdiri mengikuti langkah orang tadi yang sudah mendahuluinya.

Umji menyempatkan diri untuk menoleh kepada SinB. Ia mengedipkan sebelah matanya sambil tersenyum. Sebenarnya ia ingin tertawa ketika melihat ekpresi SinB, namun ia segera berlari ketika sadar orang tadi sudah jauh di depannya.

"Apa-apaan, tuh? Jadi, yang buat Umji senyum-senyum dari pagi itu?" ujar SinB bermonolog.

SinB tampak berpikir.

"Kayaknya ada yang gue gak tau nih di antara mereka berdua."

SinB menghela napas lemah, "Semoga Umji gak tersakiti lagi."

^ ^ ^

Singkat. Padat. Kagak jelas. Terima kasih.

Jangan lupa koreksinya :)