4

75.5K 5.8K 593
                                    






"Areum-ssi, misi pertamamu adalah mengajak yoongi untuk makan bersama"

"Baik, nyonya Min"

Areum segera melangkah, menuju lantai atas dimana kamar tuan muda Min itu berada. Melakukan tugas pertamanya sebagai pelayan pribadi tuan muda itu.

"Eomma, yakin dia akan selamat setelah turun?" tanya Taehyung sangsi, menatap punggung Areum yang dengan percaya diri menuju kamar hyungnya.

"Entahlah. Eomma tidak berharap banyak. Semoga saja hyungmu tidak macam-macam" ucap nyonya Min bergidik.

"Apa dia calon yang eomma pilihkan?" giliran Jungkook bertanya.

"Ya. Tapi eomma harus melakukan training terlebih dahulu. Dan yang paling penting, adalah ketahanannya mengahadapi hyung kalian"

"Aku yakin, satu minggu dia akan angkat tangan" ucap Taehyung percaya diri.

"Kalian tenang saja. Eomma sudah punya jurus ampuh untuk mengancam gadis itu"

"Eomma benar-benar sesuatu" Taehyung geleng-geleng menatap bibi yang sudah menjadi ibunya saat ini, ibu dengan sejuta ide dan penuh ambisi.

"Kalian harus bangga punya eomma sepertiku"

"Tentu. Tak ada ibu yang punya ide-ide konyol seperti eomma. Tapi sebangga-bangga nya aku, aku tidak ingin berakhir seperti Yoongi hyung"

"Sekarang kau masih 27 tahun, masih ada sisa waktu 2 tahun sebelum kau 30 tahun. Silahkan berkelana mencari gadis. Jika tidak..." nyonya Min membuat gerakan seolah ingin menyembelih leher Taehyung.

"... Jika tidak, kau harus terima pilihanku" ancam nyonya Min.

"Sungguh mengerikan" gidik Taehyung.

"Aku tidak mau lama-lama menampung pria-pria berstatus bujang lapuk seperti kalian"

"... Untuk apa dianugrahi wajah tampan jika mencari istri saja sulit"

"Karna wajah tampan ini yang membuat susah eomma. Sulit mencari yang tulus"

"Ya, eomma mengerti"

"Jung, kau bagaimana sayang? Apa sudah menemukan gadis yang kau cintai? Kau jarang berbicara mengenai para gadis pada eomma" tanya nyonya Min pada anak bungsunya yang hanya diam mendengar ocehannya bersama Taehyung.

"Ck, eomma tidak perlu menanya Jungkook. Dia masih betah menunggu cinta pertamanya"

"Bernarkah? Kenapa tidak kau temui dia?"

"Aku menunggu agar aku benar-benar sukses terlebih dahulu. Baru aku akan menemui dan membawanya" ucap jungkoom mantap.

"Bagus. Eomma bangga padamu. Tapi ingat, jangan tunggu sampai umurmu 30 seperti Yoongi" nyonya Min mengelus sayang kepala anak bungsunya ini.

Sementara di lain tempat, Areum sudah berdiri di depan pintu kamar yang terlihat megah. Ia menarik nafasnya dalam, meyakinkan diri untuk mengetuk pintu yang berdiri kokoh di depannya. Dengan pelan dan pasti, Areum mulai mengetuk pintu ini.

Tok tok tok

"Tuan muda Min, nyonya meminta anda segera turun untuk makan bersama" ucap areum.

Tidak ada jawaban, Areum mencoba sekali lagi.

Tok tok tok

"Tuan, nyonya Min meminta anda untuk makan bersama"

Masih tidak ada jawaban dari penghuni kamar.

Tok tok tok

"Tuan? Apa anda di dalam?"

Tanya Areum mulai tidak sabaran. Siapa tau, tuannya di dalam jatuh pingsan tak sadarkan diri karna kelelahan setelah melakukan perjalanan jauh. Dengan tidak sabaran Areum mengetuk kembali pintunya. Mengedor-gedor pintu yang tidak berdosa itu dengan tangannya.

Perfect Little Wife (end)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang